PR CIREBON - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyebut penularan Covid-19 terjadi melalui tiga mekanisme. Di antaranya secara langsung, tidak langsung, dan melalui airbone.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua PDPI Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Jumat, 18 September 2020.
“Jadi sudah sering disampaikan mungkin dari berbagai pakar dan juga Satgas Covid-19 bahwa pada dasarnya Covid-19 ini menular melalui tiga mekanisme,” kata dr Agus Dwi Susanto, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News.
Baca Juga: Siapa Sangka, Kesadisan Tersangka Kalibata City Hanya Belajar Mutilasi Otodidak lewat Medsos
Agus menjelaskan, penularan Covid-19 secara langsung adalah melalui droplet atau percikan-percikan halus liur yang dilontarkan oleh seseorang ketika batuk, bersin, atau saat berbicara dengan orang.
Sementara penularan secara tidak langsung adalah melalui tangan yang terkontaminasi setelah menyentuh benda-benda penyebab Covid-19, seperti virus yang menempel di meja, pegangan pintu, dan barang lainnya.
“Apabila tangan seseorang menyentuh barang yang telah terkontaminasi kemudian menyentuh area wajah, hidung, mulut, atau mata tanpa mencuci tangan, virus dapat masuk dan terhirup ke dalam saluran napas kemudian masuk ke dalam tubuh,” tuturnya.
Baca Juga: Tiap Bagian Pilkada Bisa Jadi Klaster Baru Covid-19, Pengamat: Demokrasi Tak Boleh Korbankan Rakyat
Penularan Covid-19 yang lainnya adalah melalui airbone atau udara. Penularan lewat udara ini disinyalir terjadi paling banyak di lingkungan rumah sakit.