Kegagalan Anies Baswedan Dibongkar, DPRD: Dia Ganti Tim Bukti Hilang Akal akan Kondisi

3 September 2020, 06:55 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.* /ANTARA/Wahyu Putro A/RT

PR CIREBON - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendadak diteriaki gagal memimpin DKI Jakarta dengan dibongkar langsung oleh anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak.

Tepatnya, ia meminta Pemprov DKI Jakarta segera berbenah terkait kian meningkatnya kasus positif Covid-19 di Jakarta sejak beberapa hari terakhir.

Untuk itu, Gilbert Simanjuntak menilai pasangan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub DKI Ahmad Riza Patria telah gagal dan sudah kehabisan akal.

Ini terbukti dengan kenaikan kasus positif Covid-19 di Jakarta yang membuktikan tidak terkendalinya penyebaran wabah Covid-19 di Ibu Kota.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Subsidi Gaji Pekerja di Bawah Rp5 Juta Berpeluang Dilanjutkan

Meskipun, Anies sempat berdalih bahwa naiknya kasus disebabkan adanya kegiatan masifnya testing. Hanya saja, Gilbert menolak pembelaan Anies karena positivity rate tidak berubah, tetap di angka 27 persen.

"Karena tidak terkendali makanya naik. Ini bukan hanya karena jumlah pemeriksaan yang bertambah lalu kasus bertambah karena positivity rate juga 27% kemarin," ungkap Gilbert Simanjuntak saat dihubungi pada Selasa, 01 September 2020.

Lebih lanjut, Gilbert menguraikan kegagalan Gubernur Anies beserta Wagub Ahmad Riza Patria serupa sudah kehabisan akal dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.

Bahkan, diketahui Anies mengganti Tim Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) karena terlihat tidak mampu bekerja mengendalikan penyebaran Covid-19 itu.

Baca Juga: Pasangan Suami-Istri Sulit Bayar Persalinan, Rumah Sakit Paksa sang Anak Dijual Seharga Rp19 Juta

"Gubernur dan Wagub sudah kehabisan akal, sudah tidak mampu. Mereka ganti TGUPP-nya dengan yang mampu," tegas Gilbert, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta mengklaim bahwa penanganan Covid-19 di ibu kota masih terkendali meski kasus positif Covid-19 tembus di angka 1.114 per Minggu, 30 Agustus 2020, apalagi jumlah kasus aktif dan meninggal akibat Covid-19 nampak menurun.

Artinya, Anies Baswedan berdalih kuat bahwa tingginya kasus positif Covid-19 di Jakarta, hanya karena kapasitas testing yang dilakukan juga tinggi.

Kapasitas naik yang dilakukan baik oleh pemerintah dan swasta di Jakarta, ternyata diklaim sudah mencapai 11.000 atau 10 kali lipat dari yang diharuskan WHO.

Baca Juga: Habib Rizieq Amati Indonesia, Imbau Seluruh Masyarakat Waspada Soal Angka Covid-19 Kian Tinggi

"Jadi secara aktivitas testing, kita tinggi. Bahkan hari kemarin, Minggu, di laporan itu 43% dari testing seluruh Indonesia itu dilakukan di Jakarta. Konsekuensinya angka positif menjadi lebih banyak. Ya karena kita melakukan testing. Tapi dengan cara seperti itu, kita mengetahui dengan senyatanya tentang status Covid-19 di Jakarta," demikian penjelasan Anies dalam webinar dengan tema 'Tantangan Perubahan Perilaku Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru' yang berlangsung belum lama ini.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler