Warga 18 Kecamatan di Lebak Banten Alami Krisis Air Bersih

26 Agustus 2023, 18:03 WIB
18 kecamatan di Lebak Banten alaam krisis air bersih akibat kemarau./Antara /

 

 

SABACIREBON  -  Ketersediaan sumber air bersih yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, khususnya di lingkungan perdesaan nampaknya masih harus menjadi perhatian penting pemerintah.

Anggaran pembangunan sarana dan prasarana di berbagai daerah terutama untuk penyediaan air bersih bagi semua warga yang membutuhkan ternyata masih belum merata.

Bahkan kejadian kekurangan sumber air bersih itu juga terjadi di daerah yang tidak terlalu jauh ari pusat pemerintahan, yaitu di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Baca Juga: Pemilik Chelsea Todd Boehly Dikabarkan Tertarik untuk Memboyong Lukaku, Benarkah? 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mencatat ada sebanyak 18 kecamatan setempat mengalami krisis air bersih yang diakibatkan oleh dampak kemarau yang terjadi saat ini.

"Kami sejak dua pekan terakhir ini telah mendistribusikan air bersih sebanyak 128.200 liter," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, di Lebak, Sabtu seperti dikutip dari Antaranews.com Sabtu (26/08).

Masyarakat yang dilanda krisis air bersih itu terjadi di 23 desa yang tersebar 18 kecamatan setelah sumur bawah tanah dan sumber mata air mengalami kekeringan.

Baca Juga: Preview K-drama The Killing Vote Episode 4: Tanggal Rilis, Jumlah Episode & Tempat Menonton

Seluruh 18 kecamatan itu adalah Warunggunung, Leuwidamar, Panggarangan, Cihara, Wanasalam, Bayah, Cibeber, Muncang, Sajira, Cipanas, Curugbitung, Cimarga, Kalanganyar, Cikulur, Gunungkencana, Banjarsari, Wanasalam, dan Maja.

BPBD Lebak hingga kini terus mengoptimalkan pendistribusian air bersih untuk masyarakat yang dilanda kekeringan dengan menyiapkan tiga unit kendaraan tangki dengan kapasitas 6.000 liter/tangki. 

Sedangkan untuk pendistribusian air bersih, pihak BPBD Lebak dibantu oleh pihak kepolisian, PDAM serta sejumlah pengusaha.

Baca Juga: Gunung Ciremai Kebakaran, Api Makin Meluas, Ratusan Petugas Pemadam Dikerahkan 

"Kami khawatir krisis air bersih itu menimbulkan berbagai penyakit menular yang membahayakan bagi kesehatan," katanya menjelaskan.

 Masyarakat di daerah itu kini memanfaatkan air aliran sungai, irigasi dan kolam, yang kondisinya tidak layak untuk keperluan mandi cuci dan kakus (MCK), karena sudah keruh dan berwarna.

"Kami minta warga segera melapor jika mengalami kekeringan untuk mendapat bantuan pasokan air bersih," kata Febby.

Baca Juga: Lazio vs Genoa: Prediksi Skor dan Susunan Pemain

Sementara itu, warga Sajira Kabupaten Lebak, Usman mengatakan masyarakat yang menerima pendistribusian air bersih merasa bersyukur karena bisa memenuhi untuk keperluan MCK selama tiga hari ke depan.

"Kami berharap pendistribusian pasokan air bersih dari BPBD setempat bisa dilakukan setiap empat hari sekali," kata pria berusia 40 tahun itu.***

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler