Dua Kali Tunda Umumkan Paslon Pilkada Surabaya, Pengamat: PDIP Perlihatkan Kerusakan Tubuh Internal

25 Agustus 2020, 15:36 WIB
Bendera PDIP dibakar, PDIP Cimahi balas dengan pasang 500 bendera. /Pikiran-rakyat.com/Ririn Nur Febriani/

PR CIREBON - Langkah gamang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang kembali menunda pengumuman pasangan calon yang diusungnya dalam Pilkada Surabaya 2020 disebut sebagai adanya potensi kerusakan internal yang mempengaruhi pemilih setianya.

Tepatnya, hal ini disampaikan Pengamat Komunikasi Politik asal Universitas Airlangga (Unair), Suko Widodo menilai penundaan pengumuman paslon PDI Perjuangan berpotensi membuat gamang bagi pemilih.

"Bagi pemilih, ketidakpastian itu berpotensi membuat orang gamang memilih pasangan yang diusung nantinya," ungkapnya ketika dihubungi melalui telepon di Surabaya pada Senin, 25 Agustus 2020.

Baca Juga: Balikkan Tudingan ICW Soal Motif Kebakaran Kejagung, Kapuspen: Curiga Tanpa Dasar Serupa Fitnah!

Adapun pernyataan Suko ini didasarkan pada tindakan PDI Perjuangan yang kembali menunda pengumuman pasangan calon Wali Kota Surabaya untuk bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat pada 9 Desember 2020.

Penundaan pengumuman untuk pasangan cawali-cawawali di Pilkada Surabaya berarti sudah dua kali dilakukan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Beberapa waktu lalu, DPD PDI Perjuangan Jatim sempat menyampaikan bahwa pengumuman dilakukan pada 19 Agustus 2020, tetapi ditunda menjadi 24 Agustus 2020.

Namun demikian, PDI Perjuangan kembali menunda pengumuman Pilkada Surabaya beserta sejumlah pilkada di daerah lainnya di Jatim.

Baca Juga: DPRD Heran NTB Jalin Ekspor dengan Israel saat Pemerintah Pusat Tak Miliki Hubungan Diplomatik

Untuk itu, Suko Widodo menilai penundaan pengumuman yang hingga dua kali tersebut juga tidak terlalu menguntungkan dan justru terkesan tidak siap.

"Sebab akan timbul pertanyaan dari masyarakat, ada persoalan apa di tubuh internal partai? Apalagi daerah lain banyak yang sudah running," jelas dosen ilmu komunikasi tersebut, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Apalagi bila melihat waktu pendaftaran yang semakin dekat, yaitu 4-6 September 2020, membuat tim pemenangan harus lebih bekerja keras sebagai bentuk persiapan menjelang proses Pilkada 9 Desember 2020.

Dengan demikian, Suko menyarankan PDI Perjuangan di tingkat Surabaya melakukan konsolidasi total sebagai penguatan di akar rumput jika tidak ingin diabaikan oleh warga "Kota Pahlawan".

Baca Juga: Mentan Syahrul Dibungkam Sindiran, Netizen: Artis Dikasih, Pegawai Gak Dijatah Kalung Anti Corona?

"Kecuali DPP memunculkan nama yang luar biasa dan survei kapabilitas nya di atas 50 persen. Nah, sampai sekarang kandidat yang seperti itu di Surabaya belum ada. Sekali lagi, persiapan sangat dibutuhkan karena merupakan kunci kemenangan," pungkas Suko.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler