Pertanyakan Sasaran Bansos Pekerja, DPR: Sudah Punya Gaji Kok Dikasih, Nanti Ada Kecemburuan Sosial

7 Agustus 2020, 10:30 WIB
/

PR CIREBON - Para pekerja yang bergaji di bawah Rp5 juta memang sedang mendapat kegembiraan karena adanya bantuan sosial terbaru pemerintah yang menyasar khusus ke mereka.

Namun rupanya, Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengkritisi skema penggelontoran bantuan sosial (bansos) untuk para pekerja swasta bergaji di bawah Rp5 juta tersebut.

Tepatnya, Anggota DPR yang akrab disapa Hergun ini berpendapat kriteria orang yang layak menerima alokasi dana bansos sebesar Rp32 triliun seharusnya juga dirinci oleh pemerintahan terkait.

Baca Juga: Pertanyakan Anji Dipolisikan, Jerinx SID: Saya Kasar Dilaporkan, Tapi Dia Sopan Kena Juga

"Rencana pemerintah memberikan bansos untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta sejatinya patut diapresiasi dan saya dukung.Tetapi persoalannya kebijakan ini terkesan dadakan. Apalagi dengan embel-embel untuk peningkatan belanja pemerintah," ungkapnya dalam keterangan tertulis, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Kamis, 06 Agustus 2020.

Bahkan, Hergun lebih menduga ide menggelontorkan dana bansos pekerja ini hanya untuk menutupi ketidakmampuan tim ekonomi pemerintah dalam mengeksekusi instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Ini pun berkaitan dengan dugaan stimulus ekonomi yang tersendat menjadi penyebab dari dibuatnya bansos untuk pekerja tersebut.

Baca Juga: Rayu AHY Masuk Kabinet Indonesia Maju, Bamsoet: Demokrat Sudah Pengalaman 10 Tahun Berkuasa

"Saya berharap bila kebijakan ini betul-betul dieksekusi, skemanya harus jelas. Siapa saja 13 juta pekerja yang akan menerima dana Rp32 triliun tersebut," jelas Hergun.

Lebih lanjut, Hergun menyebutkan pengamatannya terhadap Presiden Jokowi yang sering kali menegur menterinya soal penyerapan anggaran penanganan Covid-19 beserta dampaknya terhadap perekonomian, termasuk tentang realisasi anggaran.

Terbukti, dana stimulus Rp695 triliun untuk penanganan Covid-19 baru 20 persen yang terealisasi atau Rp141 triliun, hingga ditambah 40 persen DIPA kementerian pun belum ada.

Baca Juga: Pertanyakan Bansos Pekerja Bergaji di Bawah Rp5 Juta, Said Didu: Ini Prank Baru Lagi ?

"Nah, bagaimana perekonomian bisa reborn? APBN yang diharapkan bisa menjadi stimulus justru lamban realisasinya. Sementara masyarakat sudah menjerit," tekan Hergun.

Atas sebab itu, Hergun pun berharap agar bansos pekerja tidak menimbulkan masalah baru yang terkait dengan asas keadilan, terutama sasaran bantuan tersebut kuranglah tepat.

Menurutnya, masyarakat yang sudah punya pekerjaan dan gaji malah diberikan subsidi. Sedangkan di sisi lain, pengangguran negeri pun lebih butuh uang untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Korban PHK Bagai 'Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula', Jadi Pengangguran Buat Tak Kena Bansos Terbaru

"Bayangkan, yang sudah punya gaji kok disubsidi. Jangan sampai muncul kecemburuan sosial di tengah masyarakat yang sama-sama terdampak oleh pandemi, karena akan memunculkan risiko social unrest," tandas Hergun.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler