Sekolah Negeri Didominasi Kalangan Atas, Pemerhati: Orang Tua yang Mampu Jangan Ngotot Masuk Negeri

23 Juni 2020, 12:27 WIB
PROSES PPDB manual yang dilaksanakan pada Juni 2019.* /Antara/

PR CIREBON - Pemerhati pendidikan dari Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji meminta orang tua yang mampu untuk tidak ngotot memaksakan anaknya masuk ke sekolah negeri. 

Menurut dia, sekolah negeri yang gratis sebaiknya untuk anak dari keluarga dari kalangan menengah ke bawah, bukan menengah ke atas. 

"Logikanya sederhana, biarkan anak dari keluarga menengah ke bawah sekolah di sekolah negeri yang gratis dan yang mampu sekolah di sekolah swasta yang berbayar," ujar Indra di Jakarta, Selasa, 23 Juni 2020 disirakan Antara. 

Baca Juga: Memperburuk Situasi Dua Negara, 4 Media Tiongkok Dituduh Jadi 'Gerai Propaganda' yang Dikendalikan

Dikatakan Indra, selama ini di sekolah negeri terutama yang berstatus favorit didominasi siswa dari keluarga mampu.

Padahal di dekat sekolah tersebut terdapat anak usia sekolah, namun karena nilainya tidak mencukupi terpaksa sekolah di tempat lain.

Karena kasus tersebut, sistem PPDB zonasi pun kemudian diterapkan, yang mana sistem seleksi nilai kini tidak diberlakukan lagi. 

Baca Juga: Nekat Terobos Mako Brimob Sambil Teriakkan Kalimat Tauhid, Salman Dibebaskan karena Faktor Kesehatan

Indra menjelaskan siswa dari keluarga mampu dengan mudah bisa mendapatkan nilai agar bisa masuk ke sekolah negeri tujuan, karena bisa mengakses bimbingan belajar.

"Inilah yang menjadi masalah besar selama ini. Untungnya Pak Anies Baswedan mengubah aturan PPDB tanpa menggunakan nilai lagi," ujarnya lagi. 

Indra meminta sekaligus mengingatkan, orang tua siswa yang terbilang mampu membiayai anaknya sekolah untuk lebih peduli dengan sesama dengan menyekolahkan ke sekolah swasta. 

Baca Juga: Lagi, Dua Anggota Staf Kampanye Presiden Donald Trump Positif Corona

"Banyak anak dari keluarga tidak mampu yang hanya bisa bersekolah di sekolah negeri," kata dia.

Sementara, jika anak dari keluarga mampu bisa sekolah di sekolah swasta jika tidak bisa masuk sekolah negeri. 

"Banyak orang yang lebih membutuhkan dari pada kita," tambahnya. 

Baca Juga: 1.000 Infeksi Baru Tiap Hari, Media Australia Sebut Indonesia akan Jadi Hotspot Covid-19 Dunia

Indra juga menambahkan bahwa saat ini tidak ada lagi sekolah favorit dan non favorit. Kepala sekolah dan guru rutin dirotasi setiap tahun agar kualitas pendidikan merata.

Oleh karena itu, hendaknya orang tua jangan ngotot ingin memasukkan anaknya ke sekolah negeri tertentu.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler