Derai Air Mata Suami Ketika Tahu Isterinya telah Tiada Setiba di Bandara King Abdul Aziz, Jedah

5 Juni 2022, 15:37 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas saat melepas keberangkatan jemaah haji Jakarta kloter pertama, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Kini jemaah haji dengan risiko tinggi dibekali Wristband. /Romadaniel/Humas Kemenag

SABACIREBON - Niat hati menjalankan ibadah haji dengan keskhusuan tersendiri bisa jadi hanyalah keinginan dan cita-cita para jamaah haji. Namun di balik keinginan sebagai manusioa itu masih ada yang lebih kuasa, yaitu Allah SWT.

Oleh karenanya segala keinginan dan hasrat duniawi seolah menjadi sia-sia jika dihubungkan dengan sang maha pencipta, Alla SWT. Hanya padanyalah kita tergantung dalam segala menjalankan ibadah, termasuk ibadah haji.

Ketika mendengar tiba-tiba ada jamaah haji yang sakit atau bahkan meninggal dunia sesaat setiba di bandara King Abdul Aziz Jedah, tidaklah perlu heran. Itu semua adalah skenario yang Maha Kuasa.

Baca Juga: Muhammed Salah Akan ke Barcelona Musim Depan ?

Salah seorang  jemaah calon haji Indonesia yang berangkat dalam kelompok kloter pertama menghembuskan nafas terakhirnya begitu tiba di Tanah Suci.

Jemaah bernama Suhati Rahmat Ali ini tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 1).

Dia wafat setelah mendapat perawatan di poliklinik Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Baca Juga: Turnamen Golf The Memorial 2022: Billy Horschel Kejutkan Prediksi dengan 7 Under Par-65.

Kepala Daker Bandara, Haryanto mengatakan JKG 1 mendarat di Bandara AMAA Madinah pada Sabtu, 4 Juni 2022 sekitar pukul 11.48 waktu Arab Saudi.

Setelah melewati proses imigrasi dan pemindaian barang bawaan, Suhati Rahmat Ali merasakan sakit sehingga dibawa ke klinik yang ada di bandara Madinah.

“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas Kesehatan di Bandara Madinah dan poliklinik Bandara, selang beberapa saat kami menerima informasi bahwa jemaah tersebut wafat,” tutur Haryanto.

Baca Juga: Aleix Espargaro Punya Peuang untuk Mendekati Quartararo dalam Balapan MotoGP Malam ini

Setelah diketahui almarhum wafat, Certificate of Death (CoD) dikeluarkan oleh pihak otoritas kesehatan Arab Saudi. Proses selanjutnya adalah pemakaman.

"Proses selanjutnya akan diatasi oleh Muassasah Al Adilla. Almarhumah akan dimakamkan di pemakaman Baqi Madinah," kata Haryanto.

Dia pun mengatakan bahwa suami Suhati Rahmat Ali sudah ikhlas dengan kepergian sang istri.

"Suami sudah ikhlas," ucap Haryanto.

Baca Juga: Ajang Balapan Formula E Sukses Pertama Kalinya di Indonesia dan Asia Tenggara, Begini Tanggapan Presiden

BSuhati Rahmat Ali berangkat haji bersama suaminya, Zainal (64), yang terus mengucurkan air mata karena tak kuasa ditinggal istrinya.

Dia bercerita bahwa saat di pesawat istrinya masih dalam kondisi sehat, bercanda dan cerita bersama.

"Ya Allah, saya mohon maaf bu. Tadi masih cerita-cerita di atas pesawat. Bercanda sama saya," kata Zainal.

Dia lalu bercerita bahwa nenek dari istrinya yang bernama Sati'ah beberapa tahun silam juga wafat di Madinah.

Baca Juga: Begini Langkah langkah Menggunakan Mesin Parkir

"Neneknya istri saya itu beberapa tahun lalu juga meninggal di sini. Saat mau haji," ujar Zainal, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Kemenag, Minggu, 5 Juni 2022.

 Dia mengaku sudah sangat tabah dan menerima atas meninggalnya istrinya di Madinah.

Rasulullah dan keluarganya, serta para sahabat nabi dan ulama yang cinta nabi juga banyak yang wafat di Madinah dan dimakamkan di Baqi.***

Disclaimer: Berita ini sebelumnya tayang pada pikiran-rakyat.com dengan judul  "Kisah Jemaah Calon Haji Indonesia Hembuskan Nafas Terakhir Begitu Tiba di Tanah Suci,    Suami Beruari Air Mata." Ditulis oleh Eka Alisa Putri5 Juni 2022, 14:45 WIB

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler