Beberapa Daerah Mulai Melaporkan Kasus Hepatitis Akut, Perlu Sikap Waspada Sejak Dini

7 Mei 2022, 14:41 WIB
Deteksi awal. Untuk memastikan penyerangan kasus hepatitis akut misterius pada anak, perlu deteksi dini yang ketat. Gejala diare, mual, mata kuning dan feces kepucatan merupakan tanda-tanda awal./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Beberapa daerah di Indonesia mulai melaporkan kasus hepatitis akut. Ini menandakan kasus hepatitis akut misterius ini mulai menyebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

Kasus ini mengikuti outbreak kejadian hepatitis akut misterius di belahan dunia. Penyakit ini menyebar di beberapa negara di Eropa  kemudian masuk ke Singapura dan Indonesia. Di Indonesia kasus ini merenggut  nyawa 3 anak yang dirawat di RSCM Jakarta,

Sebelumnya SABACIREBON melaporkan, Hepatitis yang belum bisa dijelaskan sumber dan penyebabnya, telah merenggut nyawa  lima anak di seluruh AS.

Baca Juga: Info Loker Bulan Mei 2022, Lima Posisi Lowongan Kerja di Resto Cirebon untuk Lulusan SMA Sederajat

Sementara lebih dari 100 kasus pasien anak-anak penderita penyakit yang misterius telah didiagnosis di seluruh negeri.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka sedang menyelidiki 109 kasus hepatitis parah yang ditemukan pada anak-anak di 24 negara bagian dan Puerto Rico. Kasus-kasus yang diselidiki dimulai pada Oktober tahun lalu.

Dari dalam negeri diperoleh informasi, bahwa  114 kasus suspek hepatitis akut usia umum ditemukan di Jawa Timur. Kasus suspek hepatitis akut ini bukan hanya terjadi pada usia di bawah 16 tahun saja.

Baca Juga: Persib Bersiap Arungi Liga 1 2022/2023, Striker Anyar Ciro Alves Sempat Kesal, Begini Alasannya

Laporan kasus suspek hepatitis akut tersebut ditemukan 18 kabupaten/kota di Jawa Timur berdasar data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) setempat yang diterima per tanggal 4 Mei 2022.

Adapun laporan kasus suspek hepatitis akut tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, dr. Erwin Triyono, dalam keterangan tertulis.

Perlu diketahi bukan hepatitis A-E

Departemen Kesehatan melalui juru bicaranya, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menuturkan bahwa semua kasus yang terkait adanya penambahan infeksi hepatitis akut dilaporkan beberapa wilayah.

Baca Juga: Polisi Tutup Tol ke Bandung dan Cirebon. Diberlakukan One Way dari Kalikangkung Jawa Tengah

Kendati terdapat dugaan penambahan jumlah hepatitis akut pada anak, belum ada kasus yang dikonfirmasi secara resmi oleh Kemenkes. "Memang ada penambahan jumlah kasus tetapi belum kasus confirmed, karena perlu dilakukan pemeriksaan genome sequencing untuk mengetahui secara pasti bukan merupakan hepatitis A hingga hepatitis E," terang Nadia dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Kemenkes, Kamis (5/5/2022).

Untuk diketahui, hepatitis akut adalah penyakit yang sejauh ini masih belum diketahui etiologi atau penyebabnya.

 Menurut beberapa laporan di banyak negara, kasus hepatitis akut misterius cenderung dialami pada anak usia di bawah 16 tahun. Sementara di Inggris, kasus yang diduga disebabkan oleh hepatitis akut lebih banyak terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.

Baca Juga: Erick Thohir Terkaya dari 7 orang yang Disebut KPK Bakal jadi Calon Presiden

Sementara itu,  Dokter Spesialis Anak  Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof Dr dr Hanifah Oswari, Sp.A(K), mengungkapkan hal yang senada tentang kasus hepatitis akut misterius pada anak.

Ia menyampaikan, sudah ada sejumlah laporan yang diduga merupakan kasus hepatitis akut pada anak. Salah satu wilayah yang melaporkan ialah DKI Jakarta.

"Saya kira pada saat ini memang sudah ada laporan-laporan baik dari Jakarta maupun dari luar kota sudah ada laporan dugaan untuk penambahan kasusnya (hepatitis akut misterius)," ujar Hanifah. "Tetapi, hal ini masih dalam investigasi apakah betul termasuk kriteria hepatitis akut berat atau bukan. Tentu akan didapatkan informasi yang lebih rinci," lanjut dia.

Baca Juga: INFO Penyedia Jasa Travel di Kabupaten Kuningan, Berikut Alamat, Fasilitas dan Tarifnya

Kini, Kemenkes tengah melakukan investigasi lebih dalam untuk mengumpulkan data secara menyeluruh terkait dugaan kasus penyakit hepatitis akut misterius pada anak yang belum diketahui penyebabnya.

Waspadai sejak awal

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Muzal Kadim, SpA(K) seperti yang dilaporkan Antara, mengatakan terdapat beberapa gejala hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya yang perlu diwaspadai ketika terjadi pada anak mulai dari muntah sampai dengan bagian mata menguning.

"Sebagian besar adalah gejala saluran cerna biasanya anaknya muntah, diare, sakit perut, demam, karena infeksi sering disertai demam," jelas Muzal dalam tanya jawab virtual dengan media yang diikuti dari Jakarta, Sabtu.

Gejala lebih lanjut berupa bagian tubuh menguning, seperti mata dan akan menyebar ke badan jika sudah masuk dalam gejala berat.
 
Baca Juga: SEA Games, Dipermalukan Vietnam 0-3, Pelatih Indonesia Shin Tae Yong Sebut Panitia Tidak Adil

Tahap selanjutnya adalah anak dapat mengalami kesadaran yang menurun ketika sel-sel hati sudah banyak yang rusak. Kerusakan sel hati yang besar akan semakin memperparah gejala, bahkan hingga mengakibatkan kejang dan jika tidak ditangani bisa menyebabkan kematian.

Untuk itu dia mendorong orang tua segera membawa anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas dan rumah sakit jika anak mengalami gejala hepatitis akut tersebut.

"Oleh karena itu, sejak awal, sejak dini sebaiknya kita sudah waspada kalau mendapatkan kasus-kasus dengan gejala saluran cerna yang dicurigai seperti muntah, diare, sakit perut, demam kemudian kuning, air kencing berwarna tua seperti air teh, itu merupakan tanda-tandanya, segera dibawa ke rumah sakit untuk pertolongan," katanya.
 
Baca Juga: Kekacauan di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah Selasa 3 Mei 2022

Dia mengingatkan bahwa anak lebih rentan terhadap hepatitis akut karena belum memiliki sistem imun yang sempurna, terutama anak-anak yang berusia di bawah enam tahun seperti banyak kasus hepatitis akut yang ditemukan di beberapa negara.

Terkait hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya tersebut, pemerintah lewat Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan penyakit yang menyerang anak-anak di beberapa negara itu sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada 15 April 2022.***

 

Editor: Aria Zetra

Sumber: Beberapa Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler