Network
SABACIREBON-Sampai saat ini belum terlaporkan penyakit hepatitis misterius di Jawa Barat. Meski begitu Pemprov Jabar tetap mewaspadai penyakit tersebut.
"Kasusnya memang ada di dunia, di Jakarta ada dan di Jabar belum terpantau laporan yang signifikan," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat kunjungan ke Garut, Jumat (6/5).
Emil menyatakan pihaknya juga akan terus memantau mengenai keterkaitan antara hepatitis misterius ini dengan Covid-19.
Baca Juga: Pemerintah Harus Beli Sawit Rakyat yang Harganya Anjlok, Pasca Larangan Ekspor CPO
Jabar, katanya, akan tetap waspada dan mengedukasi warga khususnya orang tua yang memiliki anak-anak agar membiasakan aktivitas sehat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Mulai mencuci tangan, meminum air bersih yang matang, menggunakan alat makan masing-masing, memakai masker, dan menjaga jarak.
Hepatitis masih di isu nasional, katanya, dan pihaknya masih menunggu arahan dari Kemenkes jadi belum bisa disampaikan ke publik sekarang karena dari Kemenkes belum ada arahan tertentu kepada Pemda.
Baca Juga: Angshu Mallick : Harusnya 10 Mei 2022 Indonesia Sudah Menghentikan Larangan Ekspor CPO
Hanya saja, Pemprov Jabar terus edukasi warga khususnya orang tua yang punya anak-anak di pandemi Covid-19, harus waspadai juga sebuah situasi baru terkait hepatitis yang tiba-tiba meningkat. “Caranya sama seperti protokol kesehatan Covid-19," ujar Emil.
Seperti diketahui, Indonesia melaporkan tiga kasus kematian anak yang kemungkinan besar terjadi karena virus hepatitis misterius.
Namun tidak hanya di Jakarta, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hingga 1 Mei 2022 setidaknya ada 228 kasus di 20 negara. ***
