114 Kasus Hepatitis Akut di Jatim Perlu Diwaspadai. WHO; 'Ini Kejadian Luar Biasa' Perlu Investigasi

5 Mei 2022, 21:45 WIB
Ditemukan 114 Kasus Hepatitis Akut di Jawa Timur. Apa ada kaitannya dengan Hepatitis yang melanda Eropa dan Asia?./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Dinas Kesehatan Jawa Timur melaporkan kasus hepatitis akut usia umum di wilayahnya. Karena menyangkut usia umum, kasus ini tidak seluruhnya menyerang anak usia di bawah 16 tahun.

Tapi belum diketahui, apakah kasus hepatitis akut yang ada di Jawa Timur ada hubungannya dengan kematian 3 orang anak di rumah sakit Umum Cipto Mangunkusumo Jakarta mulai  rentang 2 minggu sejak  30 April 2022.

Kasus kematian anak di Jakarta ini juga ramai diperbicangkan, karena menyangkut ketidakpastian (belum diketahui) penyebabnya dan ada upaya untuk mengait-kaitkannya dengan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Arus Balik, Catat Ini Jadwal Penerapan Rekayasa Ganjil Genap-Contra Flow-One Way Tol Kalikangkung-Jakarta

Sebelumnya SABACIREBON melaporkan, Kementerian Kesehatan RI menegaskan tidak ada kaitan antara kasus hepatitis akut berat dengan akibat anak divaksin covid 19 atau karena divaksin lainnya.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam Instagramnya tanggal 2 Mei 2022 melaporkan tentang badan kesehatan dunia yang menerima  laporan kasus hepatitis akut pada anak-anak di Inggris Raya. IDI mencatat, kasus serupa juga terdeteksi di Irlandia, Spanyol, Israel, Amerika Serikat, Denmark, Belanda, Italia, Norwegia, Prancis, Romania, Belgia, Jepang, dan Kanada.

Lantas dari kawasan Asia, Singapura menginfokan tentang penemuan penyakit sejenis.

Baca Juga: Pangandaran: Objek Wisata Panta yang Favorit, Mampu Bangkitkan Ekonomi Daerah

Temuan kasus tersebut terus diselidiki. Pada 8 April 2022, tercatat sudah ada 74 kasus hepatitis misterius ini dan enam anak penderita di antaranya menjalani transplantasi atau cangkok liver (hati).

Hingga kini, tercatat sudah lebih dari 170 kasus hepatitis misterius ini menyerang anak-anak usia satu bulan sampai 16 tahun sedikitnya di 12 negara. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus hepatitis akut pada anak.

Banyaknya temuan ini membuat WHO, menetapkan kasus hepatitis akut pada anak sebagai "kejadian luar biasa".

Baca Juga: Apa Kabar Rencana Kepindahan Ibu Kota Negara? Pemerintah Bentuk 2 Tim Ini, Berikut Nama-namanya

Kasus kematian terhadap 3 anak di Indonesia menyebabkan Kementrian Kesahatan melakukan penyeledikan untuk "mencari tahu penyebab hepatitis akut" ini. Tapi seperti yang banyak diinformasikan, para ahli betul-betul belum mengetahui penyebab hepatitis akut ini pada anak-anak.

Namun, setelah dilakukan tes molekuler, ditemukan adenovirus pada 74 kasus di luar negeri yang teridentifikasi sebagai F type 41.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium di luar negeri, virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E yang biasanya jadi penyebab hepatitis tidak terdeteksi.

Baca Juga: Info Loker Bulan Mei 2022: Kementerian PPN Bappenas Buka Lowongan Kerja, S1 Fresh Graduate Bisa Melamar

Kasus di Jatim

Sebanyak 114 kasus suspek hepatitis akut usia umum ditemukan di Jawa Timur. Kasus suspek hepatitis akut ini bukan hanya terjadi pada usia di bawah 16 tahun saja.

Laporan kasus suspek hepatitis akut tersebut ditemukan 18 kabupaten/kota di Jawa Timur berdasar data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) setempat yang diterima per tanggal 4 Mei 2022.

Adapun laporan kasus suspek hepatitis akut tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, dr. Erwin Triyono, dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: SEA Games, Besok Timnas Indonesia Bertemu Tuan Rumah Vietnam, Pasti Seru Habis, Ini Alasannya 

"Minggu ke-14 hingga minggu ke-17 (tahun 2022) cenderung mengalami kenaikan," ujar dr. Erwin Astha Triyono menerangkan, Kamis 5 Mei 2022.

Dinkes Jatim melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota dan jejaring dinkes, rumah sakit dan puskesmas guna menekan penyebaran hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya ini.

Selain itu, Dinkes Jatim juga membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor.

Baca Juga: Di Tengah Kebahagiaan Lebaran Seorang Remaja Terseret Banjir Bandang

"Dinkes Jatim juga terus melakukan promosi kesehatan melalui media KIE agar masyarakat dapat memahami gejala hepatitis akut tersebut," kata pakar kesehatan tersebut.

Gejala yang dilaporkan Dinkes Jatim yaitu pasien mengalami gangguan kulit dan sklera berwarna ikterik atau kuning, dan urin berwarna gelap yang timbul secara mendadak.

Dengan adanya kasus yang tiba-tiba melonjak ini, Dinkes meminta semua pihak untuk siap dan sigap.

Baca Juga: Elkan Baggott Berpeluang Masuk Tim Senior Ipwich Town, Begini Kata Pelatih

"Segera melaporkan ke Dirjen P2P Kemenkes RI melalui Dinkes Jatim jika menemukan kasus sesuai dengan gejala hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut," katanya, seperti dikutip pikiran-rakyat.com dari Antara.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis akut dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.

Baca Juga: India Minta Indonesia Segera Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng

Kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangun Kusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.***

 

 

Editor: Aria Zetra

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler