Jual Perusahaan untuk Atasi Covid-19, Suhendra: Yang Dibutuhkan Bukan Wacana, Tapi Aksi Nyata

26 Mei 2020, 12:00 WIB
Pengusaha yang juga pengamat intelijen Suhendra Hadikuntono (ANTARA/HO-Dok pribadi) /

PIKIRAN RAKYAT - Aksi peduli di tengah pandemi Covid-19 banyak dilakukan oleh warga yang ingin ikut mencari jalan keluar dari wabah virus corona.

Akibat pandemi ini, ekonomi warga khususnya yang tidak mampu dikatakan menjadi lebih sulit selain itu masih banyak dana yang dikeluarkan untuk ikut mengatasi wabah mematikan tersebut.

Hal itu yang menggerakkan Pengusaha sekaligus pengamat intelijen Suhendra Hadikuntono untuk ikut membantu mengatasi Covid-19.

Baca Juga: Melahirkan Sendiri di Dapur, Seorang Bidan Tega Menyumpal Mulut Bayinya dengan Pembalut hingga Tewas

Ia berencana untuk menjual perusahaannya yang beromzet miliaran rupiah untuk membantu mengatasi pandemi virus corona.

"Prinsip saya, jika kita tidak dibutuhkan orang lain, sebenarnya kita sudah mati. Yang dibutuhkan saat ini bukan wacana, tapi aksinyata ebrbuat bagi sesama," ujarnya pada Senin, 25 Mei 2020.

Ia memiliki perusahaan di bidang properti, pertambangan dan "secure parking" yang juga tersebar di banyak kota di Indonesia.

Perusahaan yang tersebar di Bandung, Pealongan, Semarang, Surabaya, Yogyakarta dan daerah lainnya itu kini sudah memiliki ribuan karyawan.

Baca Juga: Mengaku Time Traveler, Seorang Pria Ramalkan Berakhirnya Covid-19 hingga Gagalnya Trump saat Pemilu

"Kalau bicara dunia tidak akan ada habisnya. Yang dibutuhkan saat ini adalah pengorbanan untuk mengatasi pandemi yang entah sampai kapan akan berlangsung," ujarnya dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Antara. 

Ia juga mengatakan apa yang bisa ia lakukan, akan ia lakukan meski sedikit.

"Negara sedang memanggil kita. Demi bangsa dan negara ini, nyawa pun saya berikan," tambah CEO Hadieekuntono's Institute tersbut.

Uang hasil penjualan perusahaan-perusahaannya itu akan ia gunakan sepenuhnya untuk membali Alat Pelindung Diri (APD).

Baca Juga: Buat Warga Enggan Keluar Rumah, Satuan Polrestabes Bandung Tutup Beberapa Titik Jalan

Yang kemudian akan disumbangkan ke rumah sakit yang saat ini tengah membutuhkan untuk digunakan para medis yang ikut membantu menumpas wabah virus corona di Indonesia.

Ia juga menegaskan semua proses take over perusahaan pasti dilakukan secara transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi hingga pajaknya pun masuk ke kas negara.

Selain pengusaha, ia juga pernah dimintai menjadi guru damai konflik di Thailand Selatan oleh negara tersebut.

Baca Juga: Gerakan Kemerdekaan Menjadi Lebih Liar, Hong Kong Nyatakan Terorisme Mulai Tumbuh

Ia pun pernah menjadi Ketua penyelesaian Pelanggaran HAM Indonesia-Vietnam yang membebaskan 150 warga yang sempat ditahan di Pulau Anambas karena diduga melanggar perairan Indonesia.

Dengan pembebasan tersebut, Tanah Air Indonesia terhindar dari pengadilan Mahkamah Internasional.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler