Tak Semua Daerah Miliki Akses Internet, Rano Karno Minta Konten Belajar Disiarkan di TVRI

3 April 2020, 14:41 WIB
Rano Karno.* /dok.instagram/si.rano/

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rano Karno meminta konten pembelajaran pada portal pembelajaran daring Rumah Belajar disebarluaskan melalui televisi dan radio nasional yakni TVRI dan RRI.

Ini disampaikan Rano Karno dalam rapat dengar pendapat umum secara daring yang dilakukannya bersama anggota DPR lainnya.

"Kami mendorong agar Rumah Belajar yang merupakan milik Kemendikbud untuk lebih produktif, dibandingkan dengan platform pembelajaran daring lainnya," ujar Rano Karno pada Kamis, 3 April 2020.

Baca Juga: 35 Ribu Napi Dirumahkan Cegah Covid-19 di Lapas, Pedangdut Saipul Jamil Tak Dibebaskan

Dia pun menilai konten-konten pembelajaran yang disebarluaskan melalui TVRI dan RRI, akan mempermudah orang tua dalam membantu anak dalam pembelajaran daring.

Terlebih, tidak semua daerah di Indonesia memiliki jaringan internet. Dicontohkan Rano pada daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) dapat mengikuti pembelajaran daring melalui TVRI dan RRI.

Senada dengan Rano, Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf, juga setuju jika Rumah Belajar memanfaatkan TVRI dan RRI untuk menyebarluaskan konten pembelajaran daringnya.

Baca Juga: Rencanakan Revisi PP 99/2012, ICW Sebut Yasonna Laoly Sudah Empat Kali Bawa Isu yang Sama

"Kalau saya lihat, konten-konten Rumah Belajar masih old style dibandingkan platform pembelajaran daringnya. Selain itu juga jarang dilakukan promo.

"Padahal dengan anggaran Kemendikbud yang sedemikian besar bisa dilakukan promo untuk mengenalkan Rumah Belajar ini pada masyarakat," terang Dede dalam keterangan yang dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui Kantor Berita Antara pada 3 April 2020.

Dede juga meminta ada petunjuk teknis pelaksanaan pembelajaran daring tersebut. Apalagi saat ini guru lebih banyak memberikan tugas pada siswanya, sehingga terkesan membebani pihak orang tua.

Baca Juga: Pusat Daur Ulang Ditutup Karena Covid-19, Sampah Berserakan di Sepanjang Jalan di Inggris

"Pekerjaan rumah yang diberikan juga perlu dibatasi, tidak semua mata pelajaran diberikan tugas," imbuh Dede.

Hal senada disampaikan anggota DPR lainnya, Illiza Sa'aduddin. Ia juga meminta konten pembelajaran dari portal Rumah Belajar disebarluaskan melalui televisi dan radio nasional.

Menurut Illiza, tidak semua siswa berasal dari keluarga mampu dan tidak semuanya memiliki kemampuan untuk membeli kuota internet.

Baca Juga: Cirebon Masuk Zona Merah Corona, Masjid Mujahiddin Tetap Gelar Salat Jumat

"Bagaimana anak-anak bisa belajar, jika mereka tidak memiliki kuota internet? Untuk itu perlu adanya disiarkan melalui TVRI dan RRI,"tutur Illiza.

Menanggapi permintaan itu, Plt Kepala Pusat Data Teknologi dan Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Kapusdatin) Kemendikbud, Gogot Suharwoto, mengatakan pihaknya sudah ada pembicaraan dengan TVRI terkait penayangan konten pembelajaran di stasiun televisi itu.

"Seharusnya mulai minggu ini, namun ada beberapa kendala sehingga nanti akan dimulai pada 11 April mendatang," kata Gogot.

Baca Juga: Cerita di Balik Kesembuhan Pasien ke-11 Virus Corona di Jawa Barat

Dijelaskan Gogot, TVRI takkan lama lagi akan menyiarkan konten pembelajaran daring dari Senin hingga Jumat, dengan durasi empat jam setiap harinya. Sedangkan, Sabtu dan Minggu akan diisi dengan konten kebudayaan.

"Juga ada konten film televisi dan pendidikan karakter lainnya," terang Gogot.

Gogot pun menambahkan Kemendikbud juga memiliki TV Edukasi yang bisa diakses masyarakat. Bahkan sejauh ini, sudah ada sekitar 2,6 juta masyarakat yang mengaksesnya. Kemendikbud menyatakan pihaknya akan terus meningkatkan konten pembelajaran daring di portal tersebut.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler