Virus Corona Dipastikan Belum Bisa Tembus Indonesia, Menkes Terawan Agus Putranto: Berkah dari Yang Mahakuasa

28 Februari 2020, 09:05 WIB
Menkes Terawan Agus Putranto angkat bicara soal belum adanya virus corona di Indonesia.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto kembali menegaskan belum adanya kasus positif dari para pasien terduga virus corona.

Inilah pula yang membuat Terawan menghadiri proses penyaringan virus corona di Indonesia pada Kamis, 27 Februari 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Reuters bahwa berdasarkan 134 sampel uji yang diambil dari orang yang diduga memiliki virus corona di Indonesia ternyata negatif semua.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, Jumat 28 Februari 2020: Harjamukti dan Gempol Dilanda Hujan Seharian

Atas hasil uji sampel yang negatif, Terawan memastikan Indonesia tidak memiliki kasus corona. 

Bahkan, Terawan menyebut bahwa ketidakhadiran virus corona di Indonesia yang berpenduduk lebih dari 260 juta ini sebagai berkah dari Yang Mahakuasa.

"Jika sampai detik ini semuanya negatif, maka itu merupakan berkah dari Yang Mahakuasa,"tutur Terawan dalam penyataannya.

Baca Juga: Wujud Upaya Pencarian dan Pemulangan PMI Jaeni, Pemdes Hulubanteng Lor Cirebon Layangkan Surat Ke Berbagai Pihak

Walau belum ada kasus corona di Indonesia, tetapi Terawan telah mencatat beberapa warga Indonesia menjadi korban virus di luar negeri, di antaranya Jepang dan Singapura.

Pun begitu, Terawan mengonfirmasi hasil tes pada dua pasien yang meninggal minggu ini setelah menderita gejala yang terkait dengan tertular virus itu negatif.

Pada 23 Februari lalu ditemukan seorang lelaki Singapura meninggal setelah dilaporkan menderita demam dan sesak napas di Kota Batam, tetapi kepala dinas kesehatan setempat mengatakan ini disebabkan oleh penyakit lain yang tidak ditentukan.

Baca Juga: Marak Pedagang dan Turis Lokal, PT. Pelindo II Cirebon akan Bentuk Tim Terpadu

Lalu diikuti dengan kematian seorang pria 37 tahun di Semarang, Jawa Tengah yang menderita pneumonia setelah kembali dari luar negeri, tetapi ini bukan disebabkan oleh virus corona, melainkan oleh flu H1N1.

Sedangkan, para peneliti di Harvard TH Chan School of Public Health di Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah penelitian bulan ini bahwa Indonesia harus memperkuat pengawasan dan pengendalian wabah, terutama Indonesia memiliki penerbangan langsung dari kota Wuhan, Tiongkok.

Tim Harvard mengatakan kasus yang dikonfirmasi di Indonesia mungkin menunjukkan potensi kasus yang tidak terdeteksi.

Baca Juga: Terciduk Lakukan Transaksi Barang Haram, Polisi Sebut Pacar Vitalia Sesha yang Pesan Narkoba

Pernyataan tim peneliti Harvad didasarkan pada perjalanan udara yang dapat berkontribusi pada kasus yang diekspor dari Tiongkok.

Pemerintah Indonesia sendiri telah melarang masuk ke pengunjung yang telah di Tiongkok selama 14 hari dan menghentikan semua penerbangan ke dan dari sana.

Sejauh ini, Indonesia memang hanya menguji sedikit orang dibandingkan dengan beberapa negara tetangga dan penduduknya, tetapi Putranto mengatakan tes dilakukan ketika dokter menentukan mereka memiliki gejala yang mengarah ke arah itu.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, Jumat 28 Februari 2020: Harjamukti dan Gempol Dilanda Hujan Seharian

"Bayangkan jika setiap orang yang menderita batuk atau flu diperiksa, maka jutaan akan diperiksa," tutur Terawan seraya merujuk pada data kependudukan Indonesia dengan ratusan juta penduduknya.

Sementara itu, seorang perwakilan Indonesia di WHO Navaratnasasmy Paranietharan menyatakan bahwa Indonesia sudah cukup bersiap untuk dapat menanggapi situasi ini.

Sedangkan dalam waktu dekat ini, Indonesia akan mengirim pesawat Garuda Indonesia untuk menjemput 68 warganya yang bekerja di atas Diamond Princess yang terkena virus corona.

Baca Juga: Wujud Upaya Pencarian dan Pemulangan PMI Jaeni, Pemdes Hulubanteng Lor Cirebon Layangkan Surat Ke Berbagai Pihak

Awak kapal yang didatangkan dari Diamond Princess harus melalui masa dikarantina hingga 28 hari di Pulau Sebaru, Jakarta untuk tempat tinggal sementara dari 188 anggota awak dari kapal pesiar lain juga ditahan di karantina.

Saat ini, Virus corona telah menginfeksi lebih dari 80.000 orang di seluruh dunia dan membunuh hampir 2.800 dengan mayoritas di Tiongkok.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler