Tak Kuat Lagi Bertahan Dihantam Pandemi Covid-19, Pengusaha Wisata Ini Kibarkan Bendera Putih

29 Juli 2021, 21:30 WIB
Pengusaha objek wisata Gunung Kuniran di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, kibarkan bendera putih. /ANTARA/HO- Rifki Ali 666

PR CIREBON - Pengusaha objek wisata mulai kibarkan bendera putih tanda menyerah, tak kuat lagi bertahan dari hantaman pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

Dengan adanya peraturan pembatasan sosial, hingga PPKM yang mengharuskan pengusaha menutup operasional objek wisata miliknya.

Walau sebagian karyawan dirumahkan tanpa digaji, namun petugas pemeliharaan objek wisata harus tetap berjalan.

Baca Juga: Kulit Terasa Kering dan Kencang Seolah Dehidrasi? Segera Lakukan 3 Langkah Mudah Ini

Berkaitan hal ini, diutarakan oleh seorang pengusaha objek wisata Gunung Kuniran, Rahmat Prasetyo, di Dusun Pandu, Desa Hargorejo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rahmat Prasetyo mengaku sudah tidak mampu lagi membayar gaji karyawan akibat sepinya okupansi wisatawan terdampak pandemi Covid-19, ditambah adanya PPKM.

Owner objek wisata Gunung Kuniran ini, Kamis 29 Juli 2021, menyebutkan luas lahan keseluruhan tempat usaha miliknya itu 2,8 hektare, dan sudah ada sertifikat hak milik (SHM).

Baca Juga: 3 Zodiak yang Disebut Astrologi Gemar Belanja Barang Mewah nan Mahal

“Rencananya saya jual hanya 1,5 hektare sampai dengan dua hektare. Namun, jika ada pembeli atau investor yang berminat membeli seluruhnya, bisa saja dilakukan. Namun, dengan sejumlah syarat,” ungkap Rahmat, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Disebutkannya, harga tanah yang ditawarkan senilai Rp500 ribu per meter. Akan tetapi calon pembeli masih boleh nego lagi.

Kendati sudah ditawarkan, hingga kini belum ada satu pun investor maupun calon pembeli yang datang serius untuk transaksi dengannya.

Baca Juga: Irfan Hakim Unggah Foto Masa Sekolah, Meisya Siregar: Zaman Lo Teriakin Nama Gue Kalau Lewat Rumah

Adapun yang disyaratkan jika ada investor yang akan membeli seluruhnya, harus melibatkan masyarakat di sekitar objek wisata Gunung Kuniran.

Pasalnya, selama ini masyarakat telah berkontribusi dalam memajukan objek wisata Gunung Kuniran yang berjarak sekitar sembilan kilometer dari Kota Wates.

“Selama ini kami libatkan warga yang berada di sekitar lokasi objek wisata Gunung Kuniran. Mereka tergabung dalam paguyuban Gunung Kuniran yang beranggotakan sekitar 45 orang.

Baca Juga: Rizky Febian Unggah Foto dengan Kutipan dari Andy Noya, Netizen Salfok: Nambah Ganteng Aja ini

Saya ingin warga tetap dilibatkan dalam pengelolaan objek wisata gunung Kuniran. Walaupun, nanti kepemilikannya bukan lagi atas nama saya," kata Rahmat.

Diketahui, objek wisata Gunung Kuniran ini sudah beroperasi sejak tahun 2018.

Nama Gunung Kuniran sebenarnya belum utuh untuk menjadi sebuah destinasi wisata. Namun, Rahmat tidak bisa melanjutkan pengembangan karena stok cadangan uang objek wisata Gunung Kuniran semakin menipis terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Malaysia Kewalahan Hadapi Gelombang Kedua Covid-19, Pemerintah Sudah Gelontorkan Dana Rp307 Triliun

“Pengembangan belum 100 persen. Fokus di pembangunan jalan. Paling bisa dikatakan baru 15 persen. Padahal, pengembangan kawasan Gunung Kuniran membutuhkan biaya yang besar.

Objek wisata Gunung Kuniran tidak hanya menyajikan spot foto, tapi juga kuliner, outbound, hingga tempat minum kopi," beber Rahmat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan bahwa hal tersebut sudah ranah pengelola dan pemilik lahan. Terlebih lahan wisata Gunung Kuniran juga dimiliki secara pribadi.

Baca Juga: Marshel Widianto Ungkap Kisah Penyelam Koin di Tanjung Priok, Vina Panduwinata: Hapus Fotonya... Pinter!

Hanya saja, selaku pihak pemerintah senantiasa mengharapkan pengembangan objek wisata Gunung Kuniran dapat terus berlanjut. Serta, bisa melibatkan masyarakat sekitar.

Gunung Kuniran menjadi salah satu destinasi wisata di Kokap itu memiliki prospek yang cukup bagus dan memiliki ciri khas tersendiri.

"Sebenarnya, kami  berharap dilanjutkan siapapun yang membelinya nanti," harapnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler