PR CIREBON - Baru-baru ini, Najwa Shihab membahas polemik aturan makan di tempat (dine in) dalam menanggulangi sebaran Covid-19 di Indonesia.
Najwa Shihab membahas aturan makan di tempat (dine in) selama 20 menit, yang menjadi perbincangan publik.
Terkait dengan pembahasan aturan makan di tempat (dine in) selama 20 menit, Najwa Shihab berbincang dengan Ketua Komunitas Warteg Nusantara yaitu Mukroni, pada program televisi Mata Najwa edisi Rabu, 28 Juli 2021.
"Jadi memungkinkan nggak sih itu diterapkan, makan 20 menit di warteg?," ujar Najwa Shihab kepada Mukroni yang dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari Kanal Youtube Najwa Shihab, pada Kamis, 29 Juli 2021.
"Soal kebijakan sih kita apresiasi, tapi kurang tepat Mbak," jawab Mukroni.
Mukroni mengatakan bahwa kebijakan tersebut belum jelas, disebabkan banyak multi tafsir.
Baca Juga: 8 Manfaat Minum Air Kelapa untuk Kesehatan Tubuh, Salah satunya Membantu Mencegah Batu Ginjal
Kemudian, menurutnya jika kebijakan tersebut diterapkan dirasa akan sulit dijalankan.
"Hitungannya kan nanti, misalnya persediaan makanan, atau sudah piring di depan, ini kan belum jelas," terangnya.
Mukroni mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut tidak efektif, karena urgensi yang dibutuhkan warteg bukanlah terkait hal tersebut.
Baca Juga: Segera Klaim Sebelum Kehabisan! Berikut Kode Redeem ML 'Mobile Legends' Hari Ini Kamis 29 Juli 2021
"Yaitu peningkatan penjualan atau omset, itu yang kita harapkan," ujarnya.
Selanjutnya, Najwa Shihab menanyakan terkait apakah kebijakan tersebut sudah diterapkan oleh pihak warteg di Indonesia.
"Iya, itu sudah dijalankan, namun tetap saja ada kesulitan," jawab Mukroni.
Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 29 Juli 2021: Sagitarius Siap Menjalani Hubungan Serius dan Capricorn Sadarlah!
Mukroni menjelaskan bahwa para pelanggan warteg itu ada dari usia orang tua, dimana memerlukan waktu banyak dalam melahap makanannya.
"Tidak mungkin jika kita menuntut waktu selama 20 menit, nanti ada kemungkinan tersedak, hal-hal yang seperti itu yang kita khawatirkan," terangnya.
"Jangan sampai malah kita yang ribut sama pelanggan, nantinya malah kami ditinggalkan sama pelanggan," tambahnya.***