PR CIREBON - Baru-baru ini, salah satu Ekonom senior Faisal Basri menyampaikan saran kepada Presiden Jokowi.
Faisal Basri menyarankan agar Presiden Jokowi mengeluarkan beberapa staf dari Istana Negara.
Presiden Jokowi diminta Faisal Basri agar segera mengeluarkan Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin dan Kepala Staf KSP Moeldoko.
Hal tersebut diungkapkan Faisal Basri melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @FaisalBasri yang dibagikan pada 23 Juli 2021.
Menurut Faisal Basri, jika Ngabalin dan Moeldoko dikeluarkan oleh Presiden Jokowi, hal itu akan mendapat apresiasi dari masyarakat.
"Pak Presiden @jokowi, niscaya rakyat akan apresiasi jika Bapak mengeluarkan Ngabalin dan Moeldoko dari Istana," tulis Faisal Basri, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter @FaisalBasri.
Bahkan, Faisal Basri menyinggung sikap Presiden Jokowi yang tidak menyukai orang yang suka membuat kegaduhan.
Ia menilai jika Ngabalin dan Moeldoko sebagai dua di antara orang yang suka membuat pernyataan hingga menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
"Bapak @jokowi kan tidak suka dengan orang yang kerap bikin gaduh," kata Faisal Basri.
Untuk diketahui, Ngabalin sendiri atau yang memiliki nama lengkap Ali Mochtar Ngabalin merupakan Tenaga Ahli KSP yang sempat membuat pernyataan tentang Statuta Universitas Indonesia yang diubah Presiden Jokowi.
Ngabalin menyampaikan pendapatnya dengan seolah-olah membela perubahan Statuta Universitas Indonesia.
Menurutnya, aturan tersebut diubah agar Universitas Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 23 Juli 2021: Leo Teliti, Virgo Sukses dan Libra Jalin Kerja Sama
Sementara, Moeldoko merupakan Kepala Staf KSP yang belakangan ini namanya menjadi perbincangan hangat netizen.
Dikarenakan, Moeldoko disebut-sebut terlibat dalam proses distribusi obat Ivermectin.
Padahal, obat Ivermectin sendiri belum mendapat izin edar BPOM sebagai obat antivirus melainkan hanya sebagai obat cacing.***