PR CIREBON – Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan Presiden Jokowi telah memutuskan memperpanjang PPKM Darurat hingga akhir Juli 2021.
Hal itu diungkapkan Muhadjir Effendy saat mengunjungi Hotel University Club UGM di Yogyakarta pada Jumat, 16 Juli 2021.
"Tadi Rapat Kabinet terbatas yang saya ikuti waktu saya di Sukoharjo (Jateng) sudah diputuskan Bapak Presiden dilanjutkan sampai akhir Juli PPKM ini," kata dia, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Baca Juga: Tips Mengatur Pernapasan untuk Mencegah Stres dan Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi
Menurut Muhadjir Effendy, Jokowi menyampaikan bahwa keputusan memperpanjang PPKM darurat ini memiliki banyak risiko.
Risikonya termasuk bagaimana menyeimbangkan antara mendisiplinkan warga menaati protokol kesehatan sesuai standar PPKM dengan penyaluran bantuan sosial.
Bantuan sosial, ujar dia, tidak mungkin ditanggung sendiri oleh pemerintah.
Baca Juga: Malaysia Luncurkan Kampanye untuk Menyadarkan Warganya terkait Penipuan Online
Sehingga diperlukan gotong-royong dari masyarakat dan sejumlah instansi lainnya.
"Bansos ini tidak mungkin ditanggung pemerintah sendiri sehingga gotong royong masyarakat, termasuk civitas academica UGM ini di bawah pimpinan pak rektor membantu mereka-mereka yang kurang beruntung akibat kebijakan PPKM ini," kata dia.
Bantuan lain seperti sedekah masker juga perlu menjadi perhatian.
Pasalnya, tidak sedikit warga yang masih menganggap masker sebagai barang mahal.
PPKM Darurat atau istilah apa pun yang digunakan, kata Muhadjir Effendy, selama masyarakat masih melanggar prokes maka penanganan Covid-19 tidak akan berhasil.
"Jika tidak menyadari bahwa prokes adalah menjadi yang utama, penanganan Covid-19 ya tidak berhasil," ujarnya.
Baca Juga: Disebut Billy Syahputra Ahli dalam Hal Percintaan, Ayu Ting Ting Justru Katakan Ini
Dalam kesempatan yang sama, Muhadjir Effendy juga menyebut Indonesia sudah dalam situasi darurat militer menghadapi pandemi Covid-19.
"Sebetulnya pemerintah sekarang ini walaupun tidak di-'declare', kita ini kan dalam keadaan darurat militer,” kata dia.
“Jadi kalau darurat itu kan ukurannya tertib sipil, darurat sipil, darurat militer, darurat perang. Nah sekarang ini sebetulnya sudah darurat militer," lanjutnya.
Ia menyebut Indonesia dalam situasi darurat militer karena sedang menghadapi musuh yakni Covid-19.***