PR CIREBON - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi memperkenalkan obat herbal yang diklaim bisa menyembuhkan pasien Covid-19.
Obat berlabel HQN1 Probiotix yang diklaim bisa sembuhkan paseien Covid-19 ini diramu oleh Gumilar Satriawan selaku pakar pengobatan herbal yang biasa menangani pasien paru-paru.
Hal itu diungkapkan Dedi Mulyadi dalam keterangan persnya ke media pada Jumat, 3 Juli 2021.
Baca Juga: Kasus Virus Covid-19 Varian Delta Meningkat di Jabar, Mari Kenali Gejala-gejala yang Ditimbulkannya
“Saya dengan Pak Gumilar itu biasa menangani pasien paru-paru, kan banyak yang minta bantuan ke saya,” kata dia, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
“Ada pengalaman ibu-ibu jam 10 malam datang ke rumah, suaminya harus dioperasi butuh Rp15 juta, saya minta tolong Pak Gumilar obatin, sembuh,” imbuhnya.
Menurut Dedi Mulyadi, obat tersebut bersifat probiotik yang fungsinya untuk membangun sistem imun tubuh.
Baca Juga: Dapat Surat Somasi Terkait ODGJ, Deddy Corbuzier: Saya Minta Maaf
“Obat ini sifatnya probiotik yang fungsinya membangun imun, beda dengan antiobotik yang sifatnya perlawanan,” ungkap dia.
“Dengan probiotik, pasien pelan-pelan memiliki kekuatan mengatasi gejala,” tambahnya.
Untuk penggunaan, obat yang sudah berlabel Halal dari MUI ini diteteskan langsung pada hidung guna mengatasi keluhan saluran pernapasan penderita Covid-19.
Baca Juga: Tiongkok Bangun Senjata Nuklir, AS: Mengkhawatirkan dan Menimbulkan Pertanyaan
“Di tetes ke hidung itu rasanya perih luar biasa, tapi akhirnya lendir ke luar dan bersih, napas jadi lega,” katanya.
Selain ke hidung, obat ini juga bisa diteteskan pada minuman, dan minuman itu akan terasa kecut namun bekerja mengembalikan indera perasa dan penciuman.
"Rata-rata kalau pasiennya tidak pakai antibiotik, empat hari sudah normal, paling lama seminggu,” katanya.
Baca Juga: Billy Syahputra Jelaskan Hubungan dengan Amanda Manopo, Sule: Cuma Setingan?
Dedi Mulyadi berharap keberadaan obat herbal seperti HQN1 ini bisa turut mengurangi laju peningkatan kasus Covid-19.
Obat herbal ini, kata Dedi Mulyadi, bisa saja digunakan secara komunal agar pasien Covid-19 tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.
“Ini lebih mudah, praktis daripada harus mengangkut pasien ke rumah sakit, biayanya berapa, kita bisa kirim ini langsung ke rumah, agar pasien tetap berada di rumah,” tandasnya.***