PR CIREBON – Pembangunan senjata nuklir oleh Tiongkok dikhawatirkan Amerika Serikat (AS) yang meminta Beijing untuk terlibat dalam langkah-langkah mengurangi risiko perlombaan senjata yang tidak stabil.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, menyebut pembangunan nuklir itu menjadi lebih sulit bagi Tiongkok untuk disembunyikan.
Tindakan yang dilakukan Tiongkok itu, menurutnya, juga menyimpang dari strategi nuklir puluhan tahun yang didasarkan pada pencegahan minimal.
Baca Juga: Vicky Prasetyo Akui Punya Mantan Paling Banyak 7, Raffi Ahmad: Gua Tonjok Lu
"Laporan-laporan ini dan perkembangan lainnya menunjukkan bahwa persenjataan nuklir RRT akan tumbuh lebih cepat, dan ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang mungkin diantisipasi sebelumnya," kata Price.
"Pembangunan ini mengkhawatirkan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang niat RRT. Dan bagi kami, tindakan ini memperkuat pentingnya mengejar langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko nuklir," katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
Price menambahkan bahwa alsan tersebut membuat Presiden AS, Joe Biden, memprioritaskan stabilitas strategis dalam keterlibatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Kamu Punya Mata Terang atau Gelap? Ternyata Ada Makna yang Berhubungan dengan Kepribadian
"Alasan yang sama akan berlaku untuk keterlibatan dengan senjata nuklir lain, RRT," katanya.