PR CIREBON — Baru-baru itu tudingan tak sedap dilayangkan seorang netizen kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menduga menggelapkan uang sertifikasi halal.
Lalu, Ketua MUI Muhammad Cholil Nafis secara tegas langsung membantah dugaan yang dinilainya bermuatan tuduhan fitnah tersebut.
Tak tanggung-tanggung dari kabar yang beredar, MUI diduga netizen itu, punya uang ratusan triliun Rupiah, sebesar Rp480 Triliun yang diperoleh hasil dari sertifikasi halal—suatu kegiatan yang ditangani oleh MUI.
Baca Juga: Bangga Sang Kakak Lulus S2 dari Stanford University, Adik Maudy Ayunda: Aku Kehabisan Kata-kata
Dan ada dugaan lainnya lagi. Bahwasannya, uang sebesar Rp480 Triliun yang disebut-sebut hasil dari sertifikasi halal, diperuntukan buat menyerang pemerintah.
Tuduhan itu dilontarkan oleh pemilik akun Twitter @aku_siapa_aja0, pada tanggal 7 Juni 2021.
Hanya saja hari ini, Rabu 9 Juni 2021, menilik cuitan bantahan di akun Twitter Ketua MUI Cholil Nafis @cholilnafis cuitan bermuatan tuduhan tersebut sudah terhapus.
Baca Juga: Akui Dirinya Lesti Lovers, Ayah Angkat Rizky Billar: Luar Biasa Settingan Allah
Ketua MUI Cholil Nafis menyatakan kalau tuduhan tersebut adalah fitnah.
Dengan penjelasannya, karena MUI setiap tahun diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan akuntan publik.
“Ini jelas fitnah. MUI itu setiap tahun diaudit BPK dan akuntan publik,” timpal Cholil Nafis dalam tweet bantahannya pada 7 Juni 2021.
Baca Juga: Maudy Ayunda Lulus dari Stanford University, Najwa Shihab : Yeay Selamat Adik!
Kegiatan MUI untuk sertifikasi halal telah menempuh prosedur yang legal sesuai ketentuan yang berlaku, atau sesuai aturan.
“Semua legal dan penggunaannya sesuai aturan dan halal,” tegasnya.
Tak disangkal oleh Ketua MUI yang dikenal sebagai ulama, dosen dan penulis ini, bahwa diakuinya yang menggagas adanya sertifikasi halal adalah pihak MUI.
Baca Juga: Lulus dari Stanford University, Maudy Ayunda Beri Ucapan Menyentuh untuk Keluarga
Akan tetapi, sekarang ini Undang-Undang mengalihkan tugas administrasi untuk pembayaran sertifikasi halal dari MUI ke pihak Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPPH).
Namun, untuk pelaksanaan teknis dalam sertifikasi halal, tetap harus berdasarkan fatwa MUI.
“Meskipun penggagas awal sertifikasi halal itu MUI, tapi sekarang amanah UU diserahkan administrasinya pembayarannya sudah diserahkan ke BPJPPH. Fatwanya MUI,” terang Cholil Nafis.
Cuitan bantahan Twitter Ketua MUI Cholil Nafis pun dibanjiri beragam komentar dari netizen.
Ada yang turut membela MUI, ada pula yang semakin nyinyir dalam membalas cuitan Cholil Nafis di kolom komentar.
“Pertanyaannya uangnya ke mana? Dari 2014 sampai dengan 2019 sebelum BPJPPH dibentuk uangnya ngalir ke mana?” tanya @__dwi21__ dalam membalas tweet bantahan Ketua MUI.
Baca Juga: Spoiler My Roomate Is A Gumiho Episode 5: Shin Woo Yeo Akan Mengungkap Perasaannya kepada Lee Dam?
“Apakah di web @Dakwah_MUI disampaikan hasil audit yang dilakukan oleh BPK dan akuntan publik kyai @cholilnafis?” pertanyaan dilontarkan @alexgufron dalam kolom balasan komentar pada twwet bantahan Cholil Nafis.
“Soalnya terkait hasil audit sebaiknya sih final dokumen auditnya dipublikasikan di website resmi sebagai bentuk penyampaian kepada publik biar publik bisa ikut melihat #SekadarSaran,” ujarnya lagi.
Ternyata, ada pula netizen yang masih menyimpan tangkapan layar cuitan yang dinilai sebagai tuduhan bermuatan fitnah tersebut.
Baca Juga: Jadi Sumber Vitamin C yang Baik, Simak Penjelasan Nutrisi yang Ada Dalam Kentang
Tangkapan layar bukti tweet bermuatan tuduhan yang dilayang pemilik akun Twitter @aku_siapa_aja0 kepada Ketua MUI Cholil Nafis, diunggah oleh pemilik akun Twitter dengan nama Ultraman Gabut @arifin_alif.
Adapun tweet yang menjadi permasalahan dari cuitan akun @aku_siapa_aja0, sebagai berikut: “480 triliun guys. Gimana gak punya kekuatan buat nyerang pemerintah.”
Unggahan bukti tweet tersebut pun banyak yang mengomentari dengan nada dukungan untuk Ketua MUI Cholil Nafis agar segera melaporkan permasalahan ini kepada pihak berwajib untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.***