PR CIREBON - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tidak menghadiri undangan debat terbuka dengan pembahasan yang terkait dengan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), pada Jumat, 4 Juni 2021.
Dalam debat terbuka, Firli Bahuri akan berbincang langsung dengan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono.
Namun, debat tersebut akhirnya tidak terjadi, karena Ketua KPK tersebut tidak hadir di Gedung Merah Putih KPK, yang disiarkan melalui Kanal Youtube Jakartanicus.
Baca Juga: Mengejutkan, Kejatuhan Akhir Israel Sudah Diprediksi oleh Albert Einstein di Masa Lalu
Dalam acara tersebut, hadir pula Najwa Shihab yang berbicara melalui aplikasi Zoom Meeting.
"Seharusnya ini menarik untuk melihat perspektif dan pemahaman, ketua KPK terhadap nilai-nilai pancasila," kata Najwa Shihab yang dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari Kanal Youtube Jakartanicus, pada 4 Juni 2021.
Najwa Shihab mengaku dirinya sangat berharap Firli Bahuri menghadiri debat terbuka tersebut.
Baca Juga: 3 Alasan Lidah Buaya Penting Bagi Rambut Anda, Berikut Cara Penggunaannya
Kemudian, Najwa mengatakan bahwa dirinya menyimak pidato yang disampaikan oleh Firli Bahuri pada pelantikan pegawai KPK, yang menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan bertepatan dengan hari lahir pancasila.
"KPK berpedoman teguh pada nilai-nilai Pancasila, agar tetap istiqomah, dan terbebas dari pengaruh manapun," ujarnya.
Selanjutnya, pembawa acara Mata Najwa tersebut mengatakan bahwa dirinya sudah memiliki beberapa pertanyaan yang akan disampaikan kepada ketua KPK tersebut.
Baca Juga: 4 Makanan yang Mengandung Banyak Garam, Salah Satunya Roti
"Saya sudah menyiapkan beberapa pertanyaan yang membantu kita untuk memahami lebih jauh tentang wawasan kebangsaan ketua KPK," ungkapnya.
Selain itu, Najwa Shihab memberikan salah satu strategi dalam memandu debat.
"Yang penting, pertanyaannya harus spesifik, kalau perlu sampai sebutkan kasus," ujarnya.
Hal itu, menurutnya semakin spesifik sebuah pertanyaan akan semakin detail jawaban yang seharusnya didapatkan.
Sementara itu, Najwa Shihab mengatakan bahwa melalui hal tersebut kita dapat menilai dari jawaban yang disampaikan oleh narasumber.
Najwa menjelaskan bahwa misalnya dari jawaban narasumber tersebut akan secara normatif ataupun justru melempar jawaban kepada pihak lain.***