Bulog Minta Bantuan DPR untuk Menagih Utang Pemerintah yang Mencapai Rp1,27 Triliun

22 Mei 2021, 13:15 WIB
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (tengah) meminta DPR untuk membatu menagih utang Pemerintah. /Dok. Bulog.co.id

PR CIREBON- Dalam satu rapat dengar pendapat di Komisi IV DPR RI, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso sampaikan permohonan mengejutkan kepada Pemerintah.

Bulog yang merupakan salah satu pemegang peran penting dalam ketahanan pangan di Indonesia ternyata sedang mengalami permasalahan besar dengan Pemerintah.

Pasalnya, Pemerintah Indonesia sampai dengan bulan Mei 2021 diketahui telah menumpuk piutang sebesar Rp1,2 triliun lebih pada Bulog.

Baca Juga: Jerman Menyatakan Inggris sebagai 'Wilayah Varian Virus', di Tengah Kekhawatiran Varian Covid-19 India

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA, total piutang Pemerintah sampai saat ini sebesar Rp1,27 triliun itu membuat Bulog mengalami kesulitan untuk memperlancar arus kas perusahaan.

Hal itu, karena sebagai perusahaan, Bulog sendiri memiliki utang ke bank yang harus dibayarkan.

Budi Waseso mengungkapkan pencairan piutang Pemerintah ke Perum Bulog akan berperan penting untuk memperlancar arus kas perusahaan.

Baca Juga: Dikritik Terlalu Ekspos Keguguran Aurel, Atta Halilintar: Boleh Berkomentar, Tapi Jangan Sampai Loss Emphaty

Direktur Utama Perum Bulog itu berharap adanya dukungan DPR untuk dapat menagih pembayaran utang Pemerintah kepada Bulog yang sudah semakin membesar.

“Kami sangat mengharapkan dukungan agar pelunasan piutang Pemerintah pada Perum Bulog dapat segera diselesaikan,” ucap Budi Waseso.

Besaran utang Pemerintah ke Bulog yang mencapai Rp1,27 triliun itu terdiri dari kebutuhan pelepasan stok turun mutu Rp173 miliar.

Baca Juga: Polisi Israel Menyerang Warga Palestina di Al Aqsa, Beberapa Jam Setelah Gencatan Senjata Gaza

Kemudian stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk penjualan Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KPSH) mencapai Rp872 miliar.

Ditambah stok CBP yang digunakan untuk tanggap darurat becana alam sebesar Rp36,7 miliar, ada juga Cadangan Stabilitas Harga Pangan (CSHP) gula Rp11,2 miliar, dan kekurangan penagihan CSHP gula Rp184 miliar.

Karena penunggakkan pembayaran tersebut, membuat Bulog terkendala dalam membayar utang bank yang mencapai Rp14 miliar.

Baca Juga: Dukung Perjuangan Palestina, Tiongkok Tawarkan Bantuan Uang hingga Vaksin Kepada Orang-Orang di Gaza

Selain itu, Direktur Keuangan Perum Bulog, Bagya Mulyanto juga menyampaikan kalau saat ini Bulog terbebani dengan bunga komersil yang mencapai delapan persen untuk pembiayaan pengadaan CBP.

Dia menambahkan bahwa total aset yang dimiliki Bulog saat ini sebesar Rp21,6 triliun, dan dari total tersebut sebanyak Rp14,5 triliun adalah pinjaman bank BUMN yang berwujud stok CBP.

Perlu diketahui bahwa Bulog sendiri adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan.

Baca Juga: Lirik Lagu Red Velvet - Bad Boy 'English Version'

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Bulog.co.id, sebagai perusahaan yang mengemban tugas publik dari pemerintah, Bulog memiliki beberapa tugas penting.

Mulai dari menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk bantuan sosial (Bansos) sampai pengelolaan stok pangan.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: ANTARA Bulog

Tags

Terkini

Terpopuler