Diduga Vaksin Gotong Royong Dikomersialisasikan, Yahya Zaini: Jangan Sampai Ada 'Kongkalikong'

21 Mei 2021, 09:18 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Yahya Zaini dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT. Biofarma dan Pengurus Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis 20 Mei 2021.* //DPR RI/Foto: Azka/Man

PR CIREBON — Program pencegahan Covid-19 ‘Vaksin Gotong Royong’ yang sifatnya sukarela guna mempercepat Indonesia dalam mencapai herd immunity, ternyata timbul isu diperjual belikan dengan harga mahal.

Tak hanya itu, Menteri BUMN Erick Thohir pun kena tudingan dan dinilai kurang merespon serius apa yang menjadi keluhan masyarakat, terkait Vaksin Gotong Royong.

Pernyataan ini dilontarkan Anggota Komisi IX DPR RI Yahya Zaini, yang tegas meminta supaya Vaksin Gotong-Royong tidak dijadikan ladang komersialisasi.

Baca Juga: Kode Redeem ML Hari Jumat, 21 Mei 2021, Ambil Hadiah Gratisnya dari Moonton!

Disebutkan Yahya Zaini, kisaran harga vaksin Covid-19—dalam hal ini mengenai Vaksin Gotong Royong, pemerintah menetapkan harganya sebesar Rp321.660 per dosis, ditambah dengan tarif pelayanan sebesar Rp117.910.

Lalu dengan tegas Yahya Zaini mengatakan harga tersebut terlalu mahal. Apalagi, vaksin Covid-19 sebanyak dua kali dilakukan penyuntikannya.

Sehingga, masyarakat yanhg ingin vaksinasi mandiri harus mengeluarkan koceknya untuk membayar ‘Vaksin Gotong Royong’ total mencapai lebih dari Rp800.000.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta, 21 Mei 2021 untuk Libra, Sagitarius dan Scorpio: Pahami Pasangan Anda!

“Saya mengharap dan mengimbau jangan ada komersialisasi Vaksin Gotong Royong. Saya kira ini perlu digaris bawahi.

"Sebab kalau mendengarkan pernyataan Menteri BUMN nampaknya kurang memberikan respon yang serius terhadap keluhan masyarakat, terutama di kalangan pengusaha,” ungkapnya dikutip Pikiran-Rakyat.Cirebon.com dari Parlementaria.

Hal itu dikemukakan Yahya Zaini dalam giat Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT. Biofarma dan Pengurus Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis 20 Mei 2021.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta 21 Mei 2021 untuk Capricorn, Aquarius dan Pisces: Hari Tepat untuk Bereksperimen!

Lebih lanjut, Anggota Komisi IX DPR RI Yahya Zaini mengungkapkan, keluhan dari para pengusaha kecil dan menengah, yang mana harus memberikan vaksinasi Covid-19 kepada para pekerjanya.

Di mana, para pengsaha tersebut merasa kemahalan dengan harga Vaksin Gotong Royong yang ditetapkan pemerintah.

Yahya Zaini mengkhawatirkan program Vaksin Gotong Royong ini hanya mampu dilaksanakan oleh para pengusaha besar saja.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Takdir Hidupnya akan Terungkap pada 23 Mei hingga 10 Oktober 2021, Cancer Merasakan Kepedihan

Diketahui, hingga sekarang tercatat sudah ada sekitar 17 ribu pendaftar untuk Vaksin Gotong Royong itu.

Yahya Zaini sendiri menyampaikan keluhan terkait Vaksin Gotong Royong yang sifatnya sukarela tersebut.

Dituturkannya, bahwa tujuan utama dari Vaksin Gotong Royong adalah mempercepat Pemerintah Indonesia mencapai herd immunity, tetapi dijual dengan harga yang mahal.

Baca Juga: Antara Perang dan Pandemi, Rakyat Gaza Palestina Lebih Takut Bom daripada Virus Corona

“Masak keuntungannya saja 20 persen, ini kan sama dengan swasta ini, keuntungannya 20 persen termasuk jasa transportasinya,” kritik Yahya Zaini.

Menyikapi hal ini, legislator dapil Jawa Timur VIII itu meminta struktur harga atau cost structure dari Vaksin Gotong Royong agar transparansinya disampaikan langsung kepada masyarakat.

“Jangan sampai nanti ada tanda kutip ‘kongkalikong’ dalam penetapan harga ini karena terlalu mahal,” tutupnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: DPR RI

Tags

Terkini

Terpopuler