Ungkap Ingin Ubah Pola Pikir Masyarakat, Mantan Penebang Liar Jadi Pelaku Ekowisata

2 Mei 2021, 15:45 WIB
Ekowisata Tangkahan, Desa Namo Sialang dan Sei Serdang, Provinsi Sumatera Utara.* /Tangkap layar Instagram.com/ @kementerianlhk/

PR CIREBON - Salah satu warga di Provinsi Sumatera Utara yang merupakan mantan penebang liar berhasil menyulap para penebang liar menjadi pelaku ekowisata.

Pria yang disapa Pak Okor ini membangun ekowisata Tangkahan setelah dirinya dipenjara selama 2 tahun karna melakukan penebangan liar.

Pak Okor menceritakan bahwa keluarganya melakukan  penebangan liar sejak dulu dan turun temurun.

Baca Juga: Member Boy Group ASTRO Cha Eun Woo Ungkapkan Beberapa Tips untuk Menghilangkan Stress saat Jadwal Padat

Idenya membangun ekowisata Tangkahan muncul saat dirinya berada di penjara.

"Di penjara saya berpikir apa sih yang harus ku perbuat sekembalinya aku dari penjara, karena kakek dan bapak saya pemain penebangan liar," ungkapnya di akun Instagram @kementerianlhk pada 1 Mei 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Diketahui ekowisata Tangkahan ini terletak di sungai Batang, Desa Namo Sialang dan Sei Serdang, Provinsi Sumatera Utara, dibawah Taman Nasional Gunung Leuser.

Baca Juga: Pengunjung Tanah Abang Abaikan Prokes, Inul: Bukan Salah Presiden, Tapi Rakyatnya Tidak Mau Diatur!

Ekowisata Tangkahan mulai dirintis oleh Pak Orok dan beberapa warga lainnya pada tahun 2000, hingga saat ini.

Adapun luas ekowisata Tangkahan ini 7.927 kilometer persegi dengan beranekaragam flora dan fauna.

Tanah seluas itu kini menjadi rumah bagi para satwa seperti gajah Sumatera, harimau dan orangutan.

Baca Juga: Quotes Ramadhan 1442 Hijriah Hari ke-20 Puasa: Berbagi Kebahagiaan

Salah satu rekan Pak Orok yang merupakan mantan penebang liar mengungkapkan bahwa penebangan liar dapat berdampak negatif bagi lingkungan.

"Alasan saya dari penebang liar menjadi pelaku pariwisata itu adalah karna melihat dampak negatif dari penebangan liar itu. Kemudian kita merubah pemikiran tersebut menjadi pelaku pariwisata dan kita mendapat keuntungan dengan menjaga hutan," ungkapnya.

Inisiatif ini menunjukkan bahwa mata pencaharian dan ekosistem dapat dilestarikan ketika masyarakat yang mengambil peran penting.

Baca Juga: Ustaz Dhanu Terkejut Melihat Makhluk Menunjuk Jantung Ustaz Zacky Mirza: Ini yang Tadi Saya Cerita

Saat ini, para mantan penebang liar itu menjadi pemandu wisata dan menjaga satwa agar tidak terlibat konflik dengan penduduk.

Rekan Pak Orok yang disapa Jack itu menyampaikan bahwa banyak paket wisata yang ditawarkan kepada para wisatawan mancanegara.

"Paket wisata yang ditawarkan itu seperti memandikan gajah, berjalan bersama dengan gajah, jadi para turis dapat melihat dan mempelajari sifat gajah di dalam hutan," jelasnya.

Baca Juga: Ketahuan Beli Alat Medis Murah dari Tiongkok, Kim Jong-un Eksekusi Mati Pejabat Korea Utara

Keseimbangan adalah kunci untuk mendapatkan harmonisasi, karena harmonisasi antara manusia dengan alam di sekitarnya adalah jaminan keberlanjutan di muka bumi ini.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Instagram Kementerian LHK

Tags

Terkini

Terpopuler