Pertumbuhan Ekonomi Mulai Meningkat, Presiden Jokowi Ajak Semua Pihak Optimis

29 April 2021, 11:05 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa di samping upaya pemerintah menekan laju peningkatan kasus Covid-19, terdapat peningkatan dalam sektor ekonomi negara.* /Tangkap layar YouTube Sekretariat Presiden

PR CIREBON - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa di samping upaya pemerintah menekan laju peningkatan kasus Covid-19, terdapat peningkatan dalam sektor ekonomi negara.

Jokowi menjelaskan bahwa tepatnya pada Maret-April, laju perekonomian negara sudah hampir kembali pada posisi normal.

Sehingga, target ekonomi nasional sebesar 4,5 sampai dengan 5,5 persen dapat tercapai.

Baca Juga: Lirik Lagu I'm Always by Your Side - John Park (OST Vincenzo Part 6) dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah Akun Sekretariat Presiden, Jokowi mengatakan, "Target ekonomi nasional bergantung pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2021," katanya, pada Kamis, 29 April 2021.

Secara detail, Jokowi menjelaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2021 yaitu pada April, Mei, dan Juni.

"Apabila kita dapat menekan laju penyebaran Covid-19 tanpa menyebabkan guncangan ekonomi nasional, ini adalah keberhasilan," kata Jokowi.

Baca Juga: 5 Hal Berbahaya Tidur Setelah Sahur, Salah Satunya Memicu GERD

Jokowi menambahkan apabila ingin lebih memudahkan pada kuartal berikutnya, setidaknya target pertumbuhan ekonomi 7 persen dapat tercapai.

Ia mengajak semua pihak optimis, terutama mengetahui pabrik industri dan manufaktur sudah berjalan.

Hal itu, tercermin di dalam purchasing manager index, yang sebelum pandemi berada pada angka 51, tetapi sekarang justru berada di atas kenormalan yaitu memiliki angka 53,2.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kartu Tarot 29 April 2021: Aries sedang Kesulitan hingga Pisces yang Beruntung

Selanjutnya, Presiden menjelaskan tentang kemajuan konsumsi listrik sebesar 3,3 persen, baik di industri, rumah tangga, dan pemerintahan.

Kemudian, impor barang modal, indeks keyakinan konsumen, dan indeks penjualan retail yang mengalami peningkatan.

Selain itu, Jokowi mengajak kepada seluruh provinsi, kabupaten dan kota untuk segerakan belanja Pemda maupun APBD.

Baca Juga: Pemain Drakor Mouse Cheon Jeong Ha Dikabarkan Meninggal Dunia

Hal tersebut dikarenakan, angka belanja pegawai dan belanja modal, masih dianggap Jokowi terlalu kecil.

Jokowi menegaskan bahwa perputaran uang di sebuah daerah itu sangat menentukan pertumbuhan ekonomi.

Terlebih lagi, ia menjelaskan bahwa transfer dari pusat ke daerah tidak langsung dibelanjakan, tetapi disimpan di bank.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Kepala Daerah Tingkatkan Waspada Terhadap Lonjakan Covid-19

Hal tersebut mengindikasikan bahwa ekonomi suatu daerah tersebut menjadi mengering.

"Hati-hati akhir Maret saya lihat di perbankan daerah ada 182 triliun, ini tidak semakin turun malah semakin naik," tegas Jokowi.

Hal tersebut, berarti sejumlah uang tersebut tidak segera dibelanjakan oleh otoritas daerah setempat.

Baca Juga: Tertangkap Basah Positif Narkoba, 4 Pejabat Pemkot Makassar Terancam Dicopot Jabatan

Jokowi mengatakan bahwa, apabila terdapat peredaran uang, maka income pajak akan naik dan akan terbuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler