Beri Alasan Larangan Mudik Lebaran, Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito Sebut Belajar dari Tiga Negara

25 April 2021, 14:50 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito akhirnya memberikan alasan larangan mudik Lebaran di tahun 2021.* /covid19.go.id

PR CIREBON - Diketahui kebijakan larangan mudik Lebaran yang dikeluarkan pemerintah telah mendapat penolakan di masyarakat.

Menjawab keresahan tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito akhirnya buka suara dan menjelaskan alasan larangan mudik Lebaran tahun 2021.

Menurut Wiku Adisasmito, secara global jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 per 22 April sudah lebih dari 144 juta kasus dengan jumlah kematian lebih dari 3 juta orang dan hal tersebut yang menjadi dasar larangan mudik Lebaran.

Baca Juga: Sudah Dibuatkan Istana Megah oleh Atta Halilintar, Aurel Hermansyah Minta Kamar Apartemen pada Ashanty

"Dan perjuangan menghadapi pandemi masih berlangsung di berbagai negara, bahkan beberapa diantaranya semakin kewalahan beberapa bulan terakhir," ungkapnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), 23 April 2021.

Wiku juga mencontohkan beberapa negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 karena abai dengan kebijakan protokol kesehatan.

Adapun negara-negara yang dimaksud, di antaranya, India, Turki, dan Brazil.

Baca Juga: Tes Kepribadian Ini Mengungkapkan Siapa yang Secara Diam-diam Berbohong Saat Jatuh Cinta

India pada dua bulan terakhirnya, kasus Covid-19 menunjukkan lonjakan yang sangat tajam, di mana sebelumnya terdapat 9000 kasus baru menjadi 300.000 kasus baru per harinya.

Sementara itu, Turki pada perkembangan di bulan Januari 2021, berhasil mempertahankan penambahan kasus positif harian di angka 5000 kasus baru.

Kasus tersebut meningkat menjadi 60 ribu kasus baru per harinya atau meningkat 12 kali lipat.

Baca Juga: Menag Yaqut Doakan Pejuang Bangsa Korban Tenggelamnya Kapal KRI Nanggala 402 Menjadi Syuhada

Sedangkan Brazil, kasus harian Covid-19 dalam enam bulan terakhir masih belum menunjukkan perbaikan.

Sepanjang periode itu, perkembangan kasus positif di Brazil berkisar di angka 50 hingga 70 ribu kasus per harinya.

Membandingkan dengan negara-negara tersebut, Wiku mengatakan jika Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19, maka akan mempengaruhi angka kasus secara global.

Baca Juga: Spanduk Dibentangkan untuk Semangati Persib: Jangan Balik Bandung Tanpa Juara Piala Menpora 2021!

Negara yang jumlah penduduknya mirip dengan Indonesia, yaitu Brazil saja kenaikan kasusnya sudah melebihi 70 ribu di bulan April 2021.

Sementara Indonesia penambahan kasus hariannya sudah berkisar di angka 4000 - 5000 kasus.

"Dan tentunya sangat berpotensi berujung fatal. Sebagai negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia, kenaikan di Indonesia akan sangat berpengaruh terhadap kasus global," ujar Wiku.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: covid19.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler