PR CIREBON – Aksi penyerangan di Mabes Polri dan bom bunuh diri di Makassar, membuat polemik di masyarakat.
Topik mengenai aksi teror dan kaitannya dengan agama santer menjadi perdebatan oleh banyak kalangan, tak terkecuali para politikus di Tanah Air.
Ada yang bilang pelaku teror sejatinya tak beragama, sementara lainnya menganggap pelaku adalah orang yang beragama atau berkeyakinan.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin kemudian turut menanggapi penyerangan di Mabes Polri.
Menurut Din Syamsuddin, segala bentuk aksi teror tentu sangat bertentangan dengan nilai agama manapun.
"Setiap aksi teror berupa pengeboman harus dikecam keras karena tindakan tersebut bertentangan dengan nilai agama manapun," ujar Din Syamsuddin dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA pada Kamis 1 April 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.
Baca Juga: Ramalan Pembacaan Kartu Tarot Bulanan, 1-30 April 2021, Untuk Semua Zodiak
Din Syamsuddin meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya adu domba lewat berbagai macam aksi teror.
Ia juga meminta masyarakat untuk memperkuat kerukunan agar upaya adu domba oleh teroris tidak terjadi.
Di satu sisi, ia juga mendorong aparat untuk segera mengungkap jaringan pelaku teror apabila sudah mengantongi segala macam informasi.
Baca Juga: Ramalan Pembacaan Kartu Tarot Bulanan 1-30 April 2021, Aries, Taurus, dan Gemini
Selain itu, Din Syamsuddin juga mendorong pihak terkait agar dilakukannya upaya pencegahan terhadap aksi teror yang kini sedang marak terjadi.
"Kalau Badan Intelijen diberitakan mengatakan bahwa sebenarnya kelompok pelakunya sudah diketahui sebelumnya, maka seyogyanya dapat dilakukan upaya pencegahan," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Andil Mu'ti menilai serangan teror yang terjadi di Mabes Polri seperti tamparan keras karena terjadi tepat di jantung komando keamanan nasional.
Baca Juga: Ramalan Pembacaan Kartu Tarot Bulanan 1-30 April 2021, Aries, Taurus, dan Gemini
"Serangan teror di Mabes Polri ini merupakan tamparan keras bagi aparatur keamanan khususnya kepolisian karena dilakukan di jantung dari komando keamanan nasional," ujarnya.
Menurutnya, serangan itu tidak boleh dianggap sederhana sebab menyiratkan pesan bahwa ancaman terorisme di Tanah Air masih menjadi momok yang sangat serius.
Aksi teror di Mabes Polri terjadi pada Rabu sekitar pukul 16.30 WIB. Terduga teroris yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri.
Terduga teroris tersebut sempat menodongkan sebuah senjata kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri.***