PR CIREBON - Mantan Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla (JK) baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah menyampaikan pernyataan mengenai turunnya indeks demokrasi Indonesia.
Jusuf Kalla atau JK menyampaikan beberapa poin dalam acara peluncuran Mimbar Demokrasi Kebangsaan Fraksi PKS DPR RI yang digelar secara daring pada Jumat, 12 Februari 2021,
Jusuf Kalla atau JK kemudian menjelaskan tentang hal-hal objektif yang tidak sesuai dengan dasar-dasar demokrasi.
Salah satu poin yang menjadi sorotan adalah saat JK mempertanyakan terkait cara menyampaikan kritik pada pemerintah.
JK mempertanyakan bagaimana cara mengkritik pemerintah tanpa harus berurusan dengan polisi atau hukum.
Pernyataan JK tersebut mendapat respon dari berbagai pihak termasuk mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Said Didu menyoroti pernyataan JK, juga menyebut beberapa figur ternama yang dinilai menjadi korban ‘demokrasi’.
Selain JK, Said Didu menyebut beberapa figur diantaranya Kwik Kian Gie yang merasa takut untuk menyampaikan kritik hingga Susi Pudjiastuti yang tengah diserang buzzer.
Dengan banyaknya peristiwa yang memprihatinkan tersebut, Said Didu mempertanyakan kondisi Tanah Air yang sesungguhnya.
Baca Juga: Soal Asal Usul Virus Penyebab Covid-19, WHO: Semua Hipotesis Tetap Terbuka
“Jika pak JK @Pak_JK sudah tidak tahu cara kritik yang aman, pak @kiangiekwik sudah ketakutan, pak @m_dinsyamsuddin sudah seenaknya dicap radikal,” katanya.
“Pak @RamliRizal, pak @sudjiwotedjo dan bu @susipudjiastuti jadi bulan-bulanan buzzeRp dan banyak tokoh dibui karena kritik, apakah NKRI masih baik-baik saja?,” tegasnya pada Sabtu 13 Februari 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari cuitan akun Twitter @msaid_didu.
***