PR CIREBON – Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean merasa heran dengan respon bangga berbagai pihak saat Anies Baswedan menerima penghargaan dari Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI).
TUMI adalah lembaga asal Jerman yang mendorong inisiatif kebijakan transportasi urban berkelanjutan di seluruh dunia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam jajaran pahlawan transportasi atau 21 Heroes 2021 yang diberikan oleh TUMI.
Berdasarkan kabar yang beredar, Ferdinand Hutahaean mengatakan tak sepatutnya bangga mendapat penghargaan dari TUMI yang kredibilitasnya dikatakan masih rendah.
“Kaum INLANDER itu betapa bangganya menerima penghargaan dari asing yang kredibilitasnya sesungguhnya rendah,” katanya yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Minggu 7 Februari 2021.
Lebih parah lagi, kata Ferdinand Hutahaean, pendukung Anies Baswedan yang sering teriak anti asing malah bangga dengan figurnya mendapat penghargaan dari lembaga asing.
Baca Juga: Bahas Usulan Revisi UU Pemilu, Sohibul Iman: Harus Akuntabel Argumentasi
“Mereka sering teriak anti asing dan menyerang pemerintahan Jokowi dengan tuduhan antek asing, ternyata mereka kaum Qadrun itu inlander yang memuja asing,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean menilai penghargaan itu hanyalah sebuah kebohongan yang sengaja dibuat.
“Mau tidak mau memang bisanya bayar lembaga tak kredibel untuk berikan penghargaan,” ujarnya.
Baca Juga: Bongkar Akun TUMI yang Beri Penghargaan Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Cuma Organisasi Kecil
“Karena kalau lembaga yang memiliki kredibilitas baik, tak bisa dibayar untuk memberikan penghargaan,” tandas Ferdinand Hutahaean.
***