Sebut 109 Kepala Daerah yang Diusung PDIP Adalah Kader NU, Gus Mis: Berada dalam Satu Nafas Perjuangan

31 Januari 2021, 19:50 WIB
Gus Mis menyebut ada sebanyak 109 kepala daerah yang diusung PDIP dalam Pilkada di Indonesia, adalah kader Nahdlatul Ulama (NU).* /Twitter @zuhairimisrawi/

PR CIREBON — Ada sebanyak 109 kepala daerah yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pilkada di Indonesia, adalah kader Nahdlatul Ulama (NU).

Terkait jumlah kader NU yang diusung PDIP yang jadi kepala daerah tersebut disampaikan oleh Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) sayap organisasi PDIP, Zuhairi Misrawi yang akrab disapa Gus Mis di Jakarta pada Minggu 31 Januari 2021.

Sebagaimana dikutip Cirebon.Pikiran-rakyat.com dari Antara, catatan jumlah 109 kepala daerah yang diusung PDIP merupakan kader NU, menjadi yang terbanyak di antara kader NU yang diusung partai-partai politik lainnya.

Baca Juga: Apresiasi Langkah Kapolri Listyo Sigit Kunjungi Banyak Ormas Islam, Aktivis Sebut Sangat Strategis Bagi Polri

Dituturkan Gus Mis, keharmonisan Bung Karno dan Kiai NU bisa dilihat dari rejam jejak sejarah, khususnya saat Bung Karno menyampaikan pidato Pancasila 1 Juni 1945.

"Kiai-kiai NU berada di garda terdepan dalam memberikan dukungan pada Pancasila. Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari (pendiri NU) melakukan puasa dan shalat istikharah, memohon pertolongan kepada Allah SWT agar Pancasila dapat menjadi elang pemersatu bangsa," tutur Gus Mis.

Dikatakan Gus Mis, fakta itu berlangsung secara konsisten dengan dukungan penuh NU terhadap Bung Karno dan ideologi Pancasila.

Baca Juga: Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj Sebut Budaya Indonesia Lebih Unggul daripada Budaya Arab

"Dalam muktamar NU 1984, NU menyebutkan Pancasila sebagai ideologi yang di dalamnya sejalan dengan nilai-nilai keislaman. Ini membuktikan NU menjadi penjaga terdepan ideologi Pancasila. Tugas kita, menurut NU, adalah mengamalkan setiap sila di dalam Pancasila dalam kehidupan nyata," papar cendikiawan NU itu.

Tak hanya itu, momen tersebut lalu disempurnakan saat penetapan 1 Juni 1945 sebagai hari lahirnya Pancasila yang diusulkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

"Sehingga Pancasila benar-benar menghujam dalam sanubari warga-bangsa. Penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila membuktikan betapa NU dan PDI Perjuangan berada dalam satu nafas perjuangan," ujarnya.

Baca Juga: Harlah ke-95 NU, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa: Santri Akan Menjadi Pemimpin Masa Depan

Lebih lanjut, ia menunjukkan bukti konkret lainnya bahwa PDIP saat ini memiliki 109 kepala daerah yang merupakan kader NU.

Ke depan, Gus Mis meyakini kebersamaan PDIP dan NU akan semakin memperkokoh semangat kebangsaan.

"Keyakinan ini akan terus membuncah, karena keyakinan kita pada Pancasila sebagai penuntun kita yang di dalamnya meniscayakan gotong-royong, kolaborasi, kerja sama, dan kebersamaan," ucap Gus Mis.

Baca Juga: Berpotensi Jadi Penyebaran Covid-19, Wali Kota Pontianak Larang Adanya Pesta Kembang Api di Malam Imlek

"Kolaborasi PDI Perjuangan dan NU telah menjadikan negeri ini semakin solid dan kokoh sehingga menjadi negara yang berdaulat," tukasnya.

Hari ini, PDI Perjuangan menggelar perayaan Harlah Ke-95 NU di Kantor DPP PDI Perjuangan yang secara virtual juga diikuti oleh seluruh kader se-Indonesia.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Agama Hamka Haq menyebut perayaan Harlah Ke-95 NU merupakan peringatan sejarah atas semangat juang yang sama dari kaum nasionalis dan Islam.

Baca Juga: Harlah NU ke-95, Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj Ingatkan Generasi Muda: Belajar ke Luar Negeri Bawa Ilmunya

Hadir dalam kegiatan itu, yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan tokoh-tokoh PDIP yang berasal dari kader NU baik di legislatif maupun eksekutif.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler