Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj Sebut Budaya Indonesia Lebih Unggul daripada Budaya Arab

31 Januari 2021, 19:00 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj. /Instagram.com/@saidaqilsiroj53

PR CIREBON — Dalam momentum peringatan Hari Lahir ke-95 Nahdlatul Ulama (NU), Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyampaikan wejangan untuk para Nahdliyin.

Dikemukakan KH Said Aqil Siradj, tentang nilai tinggi dan kebaikan budaya bangsa Indonesia dibanding bangsa Arab Saudi.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mencontohkan salah satu budaya atau yang biasa dilakukan oleh orang Arab Saudi.

Baca Juga: Jelaskan Ketentuan Pajak Pulsa dan Token Listrik, Menteri Keuangan Sri Mulyani: Ada Kesalahpahaman

Budaya tersebut yaitu ketika ada orang salat mereka lewat seperti biasa, malah melangkahi orang sujud.

Hal ini tentu bertolak belakang dengan budaya di Indonesia.

"Yang sudah haji pasti sudah mengalami kepalanya dilangkahi lagi sujud. Itu di kita jangan coba-coba melangkahi kepala orang lagi sujud atau lewat di depan orang lagi salat saja sudah jelek sekali di kita ini," tutur Said, di acara Harlah NU ke-95 yang disiarkan akun YouTube NU Channel, Sabtu 30 Januari 2021.

Baca Juga: Dianggap Rasis hingga Dikecam NU, Roy Suryo ke Permadi Arya: Ibarat Habis Rasis Sepah Dibuang

Selain itu, Said Aqil Siradj juga mencontohkan budaya orang Arab Saudi ketika adik memanggil kakaknya langsung menyebutkan nama. Berbeda di Indonesia dengan sebutan yang lebih sopan.

"Di sana adik panggil kakak tidak ada 'kak, mas, bang', nggak ada, namanya saja langsung. Di kita betapa jeleknya, adik panggil namanya saja kepada kakaknya harus ada kang, kak, mas, bang, itulah budaya kita lebih baik daripada mereka," katanya.

Terkait banyaknya para Santri yang menimba ilmu ke jazirah Arab, lantas diingatkan oleh Said Aqil Siradj, bahwa Nahdlatul Ulama mengizinkan seluruh generasi muda NU untuk belajar ke berbagai negara, salah satunya Arab Saudi.

Baca Juga: Salah Kaprah Dugaan Rasisme ke Permadi Arya, Muannas Alaidid: Sebaiknya Cabut Laporan

Kendati begitu, ada hal yang musti dipegang teguh dan diingat selalu, yakni ketika kembali ke Tanah Air Indonesia hanya membawa ilmunya saja tanpa membawa budaya dari negara yang menjadi tempat belajar.

"Sering saya katakan, silakan belajar cari ilmu ke Arab, Gus Dur keluaran Irak, Gus Mus keluaran Mesir, Pak Quraish Shihab Mesir, Alwi Shihab juga adiknya, Pak Aqil Munawar keluaran Mekkah, senior saya itu," ungkap Said.

"Saya jelek-jelek 13 tahun di Mekkah ini, S1 sampai S3, pulang jangan bawa budayanya, bawa ilmunya. Kenapa? Budaya kita lebih unggul dari pada budaya Arab," imbuhnya, dikutip Pikiran-Rakyat.Cirebon.com dari PMJ News.

Baca Juga: Tepis Narasi Negatif 'Vaksin Jokowi Berbeda dengan Masyarakat', Begini Kata Jubir Presiden

Said tak hanya menyebut negara Timur Tengah saja. Dia juga mempersilakan generasi muda NU untuk belajar ke Eropa hingga Amerika.

"Yang kuliah silakan kuliah ke Amerika, Eropa, Australia, monggo, tapi pulang bawa teknologi, jangan bawa budaya," tandasnya.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: PMJ News YouTube Nu Channel

Tags

Terkini

Terpopuler