Pupuk Langka! PT PI Akui Belum Bisa Penuhi 9 Juta Ton Kebutuhan Petani

30 Januari 2021, 08:15 WIB
Ilustrasi pupuk. DPR RI temui pihak PT PI untuk berdiskusi masalah pupuk yang langka. //Dok PT Pupuk Indonesia (persero)

PR CIREBON — Komisi VI DPR RI, belum lama ini melakukan kunjungan kerja dengan menggelar pertemuan dengan PT Pupuk Indonesia (PT PI), di Cirebon, Jawa Barat, Kamis, 28 Januari 2021 untuk berbicara soal pupuk yang langka. 

Dalam agenda tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung mengemukakan, kapasitas produksi PT PI masih terbatas, sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan petani akan pupuk.

Rencananya, PT PI akan membangun pabrik baru di beberapa daerah untuk meningkatkan produksi pupuk agar bisa penuhi kebutuhan petani.

Baca Juga: Jadi Pemain Bola Indonesia Pertama di Liga Korea Selatan, Asnawi Mangkualam Bergabung dengan Ansan Greeners

"Kapasitas produksi PT. Pupuk Indonesia masih di bawah kebutuhan pupuk nasional. Kita perlu tahu langkah apa yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional, baik subsidi maupun non-subsidi,” kata Martin Manurung.

“Kalau mau bangun pabrik baru, agar direncanakan dan diputuskan di Komisi VI. Saat ini, jarak antara produksi dan kebutuhan pupuk nasional sekitar 9 juta ton. Ini harus dipecahkan," ujar politisi Partai Nasdem tersebut.

Menurut pandangan Martin, masalah pupuk merupakan masalah lintas sektoral.

Untuk itu, semua stakeholders perlu duduk bersama menyelesaikan isu pupuk.

Baca Juga: Resmi Pamit, Asnawi Mangkualam Siap Gabung Assan Greneers FC

Hal ini pun sudah diserukan sebelumnya oleh Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, agar semua komisi yang terkait pupuk bisa duduk bersama mencari solusi.

Semua komisi di DPR yang terlibat masalah pupuk bisa mengawal masalah ini agar segera teratasi.

Pada bagian lain, Martin Manurung menambahkan soal kartu tani yang ternyata tidak semua petani memilikinya.

Dinilainya, permasalahan ini tentu menyulitkan para petani mengakses bantuan pemerintah termasuk pupuk subsidi.

Baca Juga: Akibat Duel Carok di Malang, Seorang Ayah dan Anak Meregang Nyawa dan Lainnya Alami Luka Serius

“Kartu tani, sejak awal diterbitkan masih bermasalah, lantaran infrastrukturnya belum tersedia dengan baik. Edukasi ke petani juga masih kurang, sehingga petani cenderung tak mau gunakan kartu tani. Padahal, kartu tani sangat penting untuk data petani," tandas Martin.

Dengan kartu tani, sambungnya, PT.PI juga mudah mendistribusikan pupuk subsidi kepada para petani yang membutuhkan.

Selama ini distribusi pupuk ke para petani masih manual. Kartu tani akan memperjelas data jumlah petani di Indonesia.

Ini berpengaruh juga pada perusahaan BUMN bidang pertanian dalam meningkatkan kapasitas produksinya.

Baca Juga: Link Live Streaming Torino vs Fiorentina, ‘Tranquility War’ Berebut Kemenangan

Sementara itu, pihak PT Pupuk Indonesia (PT PI) ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan pupuk nasional.

Ada sekitar 9 juta ton kebutuhan pupuk nasional yang belum mampu diproduksi PT PI, baik pupuk subsidi maupun pupuk non-subsidi.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: dpr.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler