Soroti Indonesia Dilanda 154 Bencana Alam, Mardani Ali Sera: Berbagai Langkah Proaktif Harus Diambil

20 Januari 2021, 16:27 WIB
Politisi fraksi PKS, Mardani Ali Sera mengomentari perihal bencana alam yang melanda Indonesia.* /DPR RI/dpr.go.id

PR CIREBON - Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat ada sebanyak 154 bencana alam yang terjadi di Indonesia dalam tiga pekan pertama di tahun 2021.

Terkait hal catatan banyaknya bencana alam ini, anggota DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera pun ikut berpendapat. 

Dalam unggahan akun Twitter @MardaniAliSera pada Rabu 20 Januari 2021, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa bencana yang kembali terjadi mengingatkan kepada kita semua untuk selalu peduli terhadap isu-isu lingkungan.

Baca Juga: Tanggapi Drama Pilpres AS, SBY: Demokrasi Tidaklah Sempurna

Jadikan musibah kali ini sebagai momentum untuk mempertegas penerapan manajemen hutan hingga manajemen bencana,” tutur Mardani yang dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com.

Sebagai bangsa besar, kata Mardani, kita mesti paham akan karakteristik cuaca di masa akhir maupun awal tahun.

Berbagai langkah proaktif harus diambil termasuk mitigasi bencana untuk meminimalkan dampaknya. Diiringi dengan menjaga relasi harmonis dengan alam karena diyakini mampu mengurangi risiko,” paparnya.

Baca Juga: Ingin Mbak You Minta Maaf, Muannas Alaidid: Akui Kesalahannya Kalo Pernyataannya Keliru

Sementara itu, ia juga menuturkan bahwa masalah deforestasi menjadi momok kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan.

Menurut laporan Forest Watch Indonesia dari tahun 2000-2017 kita telah kehilangan 23 juta hektar hutan alam,” imbuhnya.

Lebih lanjut, menurutnya, pemerintah perlu melakukan pembenahan dari hulu hingga hilir terhadap semua aspek kehutanan.

Baca Juga: Kasihan dengan Rombongan Mensos Tri Rismaharini, Roy Suryo: Tidak Usah sampai Ditulis Begitu

Program reboisasi selama ini juga harus dievaluasi.

Saat ini,konsep manajemen hutan telah berkembang sangat kompleks. Karena luas dan potensi hutan semakin menurun,sedangkan kebutuhan sumber daya hutan semakin meningkat,” ujarnya.

Belum lagi jika ada permasalahan di tengah masyarakat seperti pengakuan hak-hak adat dan pembagian distribusi manfaat hutan yang semakin merebak,” sambungnya.

Baca Juga: Bicara Penanganan Korupsi Bansos, Mardani Ali Sera: Di Indonesia Belum Ada Titik Terang

Mardani mengungkapkan, dengan kondisi seperti ini, keutuhan fungsi ekosistem dan keberlanjutan ekosistem harus jadi prioritas.

Selain itu, dampak pembangunan terhadap lingkungan perlu menerapkan sistem analisis mengenai dampak Iingkungan. Tujuannya agar dampak negatif dapat dikendalikan dan dampak positif dapat dikembangkan,” pendapatnya.

Di samping mengoptimalkan manajemen hutan, pemerintah juga perlu menggalakkan manajemen bencana.

Baca Juga: Refleksi Soal Drama Politik AS, SBY: Sistem Demokrasi Tidaklah Sempurna, Tapi...

Hal tersebut diperlukan agar mampu mengurangi segala resiko ketika bencana itu hadir lagi.

Manajemen bencana merupakan suatu proses yang dimulai dari observasi dan analisis bencana serta pencegahan hingga rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.

Jika ini dilakukan dengan sungguh-sungguh, banyak hal positif yang dirasakan oleh masyarakat.

Baca Juga: Bantuan untuk Korban Gempa Bumi di Sulawesi Barat Mulai Disalurkan, Termasuk Layananan Kesehatan

“Seperti meminimalkan korban serta kerusakan harta benda dan lingkungan hidup. Kemudian membantu menghilangkan kesulitan dalam kehidupan dan penghidupan korban. Sampai mengembalikan fungsi fasilitas umum yang ada seperti komunikasi, transportasi, air minum, dan listrik,” terangnya.

“Sebagai bangsa yang besar kita perlu memikirkan semua kemungkinan yang dapat terjadi, mulai dari A sampai Z. Perlu diingat bahwa mencegah akan jauh lebih mudah ketimbang menindak,” pungkas Mardani.

***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Twitter @MardaniAliSera

Tags

Terkini

Terpopuler