Ada Kemungkinan Ikut Terseret Korupsi Benur, KPK Buka Suara Hubungan Ngabalin dengan Edhy Prabowo

2 Desember 2020, 13:33 WIB
Ali Ngabalin lolos OTT KPK setelah sempat bertemu dengan rombongan Edhy Prabowo. /Instagram/@ngabalin

PR CIREBON – Tertangkapnya Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta atas dugaan suap izin ekspor benur telah menyeret nama Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang tengah membersamai saat OTT KPK.

Meski sebelumnya KPK tidak menangkap dan membawa Ngabalin, namun KPK tetap melakukan pemeriksaan atas beberapa dugaan dan keterkaitan Ngabalin dengan kasus yang menjerat Edhy Prabowo (EP) dan kawan-kawan.

"Kalau mungkin ibarat kata seorang Ali Ngabalin diberikan sesuatu yang sifatnya oleh-oleh misalnya, ya, jelas itu kategorinya 'kan lain," kata Deputi Penindakan KPK Karyoto, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Selasa, 1 Desember 2020.

Baca Juga: Lakukan Isolasi Mandiri, Anies Baswedan Tempati Rumah Dinas Berusia 114 Tahun

Karyoto menerangkan, jika memang nantinya ada dugaan aliran dana kepada Ngabalin dalam kasus tersebut, KPK akan mendalaminya lebih lanjut. 

"Misalnya, nanti ada tracing aliran dana ada porsi-porsi tertentu yang masuk dan itu boleh dikatakan rutin, ya, kami wajib mempertanyakan. Akan tetapi, selama ini kami sedang mengumpulkan bukti-bukti apakah ada ke situ atau tidak," ucap Karyoto.

Karyoto juga menyatakan status Ngabalin yang ikut dalam rombongan Edhy ke Amerika Serikat (AS) masih ada kaitan dengan pekerjaannya sebagai Pembina Komite Pemangku Kepentingan dan Kebijakan Publik di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Mungkin beliau juga di situ sebagai staf atau apa penasihat di situ mau studi banding ke Amerika, ya, mungkin ada kaitannya. Kaitannya dalam arti pekerjaan untuk semacam studi banding," katanya.

Baca Juga: Dapat Dukungan Penuh, Gus Yasin Maimoen Putuskan Maju Dalam Pencalonan Ketua Umum PPP

Sementara menurut keterangan Ngabalin, Ngabalin mengaku melihat proses operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Edhy di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Menurutnya, Edhy kooperatif dengan petugas KPK. Ngabalin mengaku bersama rombongan mendatangi Oceanic Institute of Hawaii Pacific University. 

Sebelumnya diberitakan, selain Edhy Prabowo KPK juga telah menetapkan enam tersangka lainnya dalam kasus suap terkait dengan penetapan izin ekspor benih lobster, yaitu Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Safri (SAF), Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Andreau Pribadi Misata (APM), swasta/Sekretaris Pribadi Menteri Kelautan dan Perikanan Amiril Mukminin (AM).

Selanjutnya, pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK) Siswadi (SWD), staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih (AF), dan Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP) Suharjito (SJT).***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler