Di bawah tugu tersebut terpasang sebuah prasasti, sepertinya menunjukkan pengakuan Presiden Soekarno pada tahun 1946, terhadap apa yang dilakukan dr.Soedarsono dan tokoh pemuda di Cirebon.
Adapun prasasti tersebut berbunyi,
"Batoe pertama diletakan pada tanggal 17-VIII-1946 Djam 10:30 oleh P. Toean Presiden Bersama Ketua Dewan Perdjoeangan Daerah Tjirebon sebagai lambang persatuan antara pemerintah dan ra'jat dalam perdjoeangan mengakan Republik Indonesia yang 100 % merdeka".
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Marteen Paes dan Thom Haye Bakal Jalani Naturalisasi
Terkait keberadaan Tugu Proklamasi Cirebon tersebut, Sejarawan dan Budayawan Cirebon, Alm Nurdin M. Noer pernah mengatakan, waktu itu terjadi pergolakan-pergolakan, untuk memproklamasikan bangsa Indonesia.
"Kemudian muncul dari kelompok Sjahrir yang mendelegasikan Soedarsono untuk membacakan Naskah Proklamasi di Alun-alun Cirebon, yang kini menjadi Alun-alun Kejaksan," paparnya.
Sejumlah literatur juga menyebutkan adanya pembacaan proklamasi di Cirebon, yang lebih awal dibandingkan proklamasi kemerdekaan di Jakarta.
Baca Juga: Sultan Ungkapkan Hal Ini Pada Jenderal Listyo Sigit Usai Alami Kecelakaan Kabel Fiber Optik
Soedarsono membacakan Naskah Proklamasi setelah mendapatkan kabar dari Sjahrir tentang pemberitaan Jepang yang menyerah terhadap sekutu.
"Soedarsono melakukan hal itu setelah menerima berita dari Sjahrir, bahwa Radio BBC London memberitakan tentara Jepang menyerah kepada sekutu pada 14 Agustus 1945," sambungnya.
Selain memproklamirkan di Alun-alun Kejaksan, kelompok Sjahrir juga membacakan naskah proklamasi di Alun-alun Ciledug Cirebon.