Network
SABACIREBON- Pemkab Majalengka beberapa waktu yang lalu, resmi melantik Kepala Disparbud Majalengka H. IDA Heriyani, pasca mengalami kekosongan pada jabatan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka, Rabu 15 Juni 2023.
Selain itu, ada 45 pejabat yang dilantik lainnya di lingkungan Pemkab Majalengka tersebut secara simbolis dilakukan oleh Bupati Majalengka Karna Sobahi di Taman Sejarah, Munjul, Kabupaten Majalengka, Jawa, Barat.
Berdasarkan Perda nomor 8 tahun 2022 bahwa rencana induk kepariwisataan di Majalengka, dibagi dalam tiga kategori dalam upaya untuk meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca Juga: Untuk Meningkatkan Pariwisata, NTB Bangun Kereta Gantung
Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan H Ida Heriyani mengatakan, sasaran utama pembangunan pariwisata di Majalengka, pertama meningkatkan jumlah kunjungan, lama kunjungan dan kontribusi PAD.
“Oleh karena itu banyak starategi ya, yang pertama kita akan melakukan pembenahan manajemen atau tata kelola pengembangan pariwisata di Majalengka,” kata Kadisparbud Majalengka Ida Heriyani, Kamis 15 Juni 2023 ditemui di Taman Sejarah, Munjul, Majalengka.
Menurut dia, terutama terhadap 4 komponen sistem pariwisata di Kabupaten Majalengka seperti, destinasi, pemasaran, kelembagaan dan peningkatan SDM pariwisata.
Baca Juga: Lagi, Gara-gara Rem Blong, Bus Pariwisata Maut Sebabkan 6 Orang Meninggal Dunia, Begini Kronologinya
“Nah, saya ingin mengajak kepada seluruh komponen masyarakat di Majalengka yang pertama kita harus menciptakan atmosfer yang positif,”ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa Majalengka memiliki atmosfer bagaimana supaya orang tersebut bisa nyaman, ketika berada dan tinggal di Kabupaten Majalengka dengan suasana kondusif yang harus dibangun.
“Tentu saja saya membutuhkan kontribusi dari komponen, akademisi, bisnis, comuniti government dan media,” ujarnya.
Baca Juga: Dinas Pariwisata Jabar Gunakan 108 Konten Kreator, Fokus Turis Lokal
Lalu ia mengatakan jadi peran sebuah media itu merupakan salah satu komponen yang akan membantu untuk menciptakan suasana kondusif.
“Nah, setelah itu baru kita berbicara tata kelola retribusi pariwisata, sehingga nanti berdampak kepada peningkatan PAD pada sektor pariwisata,” pungkasnya.***
