Ratusan Warga Argasunya Kota Cirebon Belum Miliki Jamban Sehat, Kelurahan dan Warga Deklarasikan Ini

- 16 Januari 2023, 21:53 WIB
Suasana deklarasi stop bab sembarangan di argasunya kota curebon, Senin 16bjanuari 2023/hms pemda kota cirebon
Suasana deklarasi stop bab sembarangan di argasunya kota curebon, Senin 16bjanuari 2023/hms pemda kota cirebon /

SABACIREBON –Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon ditetapkan sebagai kelurahan Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan.

Penetapan tersebut oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon dengan ditandai Deklarasi Diri sebagai kelurahan ODF yang berlangsung di RW 08 Cadasngampar kelurahan setempat, Senin 16 Januari 2023.

Kepala Dinkes Kota Cirebon, dr. Hj. Siti Maria Listiawaty, tak memungkiri bahwa di Kota Cirebon belum semua kelurahan masuk sebagai kelurahan ODF.

Baca Juga: Persib Bandung Umumkan Perpanjangan Kontrak, Teja Paku Alam Hingga Empat Tahun

Dari 22 kelurahan yang ada, tercatat baru 19 kelurahan yang ditetapkan, salah satunya Kelurahan Argasunya.

“Jadi baru 81 persen kelurahan yang ODF secara akses masyarakat ke jamban. Tetapi masih banyak yang belum memiliki jamban yang terhubung dengan septic tank. Kelurahan yang belum ODF ada empat lagi, tetapi tahun ini kemungkinan yang siap tiga dulu, yakni Argasunya, Pulasaren, dan Kelurahan Kasepuhan,” ungkapnya.

Pada awal 2023 ini, lanjutnya, diawali dengan Kelurahan Argasunya karena secara lahan yang masih luas, masyarakat masih memungkinkan bisa membangun septic tank.

Baca Juga: Atlet Bulutangkis Ganda Putri Indonesia Batal Tampil di India Open 2023, Ini Penyebabnya

“PR kita masih ada untuk Kelurahan Pulasaren dan Kasepuhan, kemudian Lemahwungkuk juga belum,” terangnya.

Maria juga mengatakan, memang persentase di tingkat masyarakat dalam mengakses jamban itu sudah 100 persen.

Tetapi masih banyak yang mengabaikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti limbah dari jamban yang dibuang ke sungai atau selokan yang justru mencemari lingkungan.

Baca Juga: Kenali 9 Kota Terbesar di Provinsi Jawa Timur, Salah Satunya Tertua dan Identik Dengan Raja Besar Ini

“Pemenuhan jamban yang sehat bisa mengurangi resiko diare, terlebih diare merupakan peringkat kedua sebagai penyebab kematian pada balita setelah pneumonia atau penyakit menular dari peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi,” jelasnya.

Sementara itu, Lurah Argasunya, Mardiansyah mengakui, di beberapa RW masih ada yang buang air besar sembarangan. Namun itu sudah berkurang dari sebelumnya.

Karenanya, bersama jajaran kelurahan, RW, dan LPM, pihaknya akan terus menyosialisasikan kepada masyarakat, terutama yang belum memiliki jamban.

Baca Juga: Kini ada Penerbangan Langsung untuk Umrah dari Batam

“Alhamdulillah dari pemerintah pusat dapat membangun 27 septic tank yang baru di RW 01 Argapura. Pelaksanaan sudah tinggal penyelesaian akhir,” sambungnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Cirebon, Drs. H. Sutisna, M.Si., mengatakan, tujuan yang ingin dicapai ini adalah terwujudnya kondisi sanitasi total melalui pemberdayaan masyarakat.

Komponen masyarakat harus mampu melaksanakan lima pilar. Yaitu tidak buang air besar sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah rumah tangga dengan aman, dan mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Ijtima Ulama Nusantara Dewan Syura PKB untuk Perkuat Komitmen Kebangsaan. Silakan Simak

“Untuk mewujudkan hal itu tidak mudah. Langkah pertama dan mendasar yang harus dilakukan adalah mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi melakukan kebiasaan buang air besar sembarangan, didukung dengan persediaan sarana dan prasarana yang memadai dan layak,” tuturnya.

Selain itu, kata Sutisna, dari 5.400 kepala keluarga di Kelurahan Argasunya masih ada 229 kepala keluarga atau 4,2 persen lagi yang perlu memiliki jamban sehat.

Tetapi pihaknya sangat mengapresiasi Kelurahan Argasunya mendeklarasikan diri sebagai kelurahan ODF yang ke-19 di Kota Cirebon.

Baca Juga: Makam Keramat Dibongkar di Majalengka, Juri Kunci : Syarat untuk Ilmu

“Perlu dukungan seluruh perangkat daerah guna percepatan penyelesaian permasalahan ini, termasuk kecamatan dan kelurahan. Saya yakin dengan menjalin kombinasi yang baik, Kota Cirebon akan terbebas dari permasalahan buang air besar sembarangan,” katanya.***

Editor: Andik Arsawijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah