Empat Kuliner Majalengka Ini Bakal Ditampilkan di Documentary Fifteen Jerman

- 1 Mei 2022, 08:09 WIB
Nasi Liwet ciri Khas Makanan Jawa Barat
Nasi Liwet ciri Khas Makanan Jawa Barat /ORAMI

SABACIREBON- Acara seni kontemporer bertaraf internasional, yaitu Documentary Fifteen akan berlangsung pada tanggal 18 Juni hingga 25 September mendatang di Kassel, Jerman.

Acara ini salah satu kegiatan seni tertua di dunia sejak tahun 1955. Biasanya berlangsung 5 tahun sekali dalam pelaksanaannya.

Terkait agenda event seni internasional tersebut,
Kelompok Seniman Jatiwangi art Factory (Jaf) dari Majalengka akan diundang menjadi salah satu pesertanya.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata Kuliner Bandung yang Wajib Dikunjungi

Dikutip SABACIREBON dari akun Instagram  @besokseninco, pada hari Minggu 1 Mei 2022, Jaf
mengajak para pelaku usaha kuliner di Kabupaten Majalengka ikut andil bagian dalam pameran internasional tersebut.

Di mana dalam keikusertaannya nanti, mengambil tajuk "Food Diplomacy Majalengka Week".

Ada beberapa kuliner yang akan mengikuti ajang tersebut nanti. Di antaranya Saung Eurih dengan nasi liwetnya, Roti Wangi, Rempah Embassy, dan Kopi Apik.

Baca Juga: Buka Usaha Kuliner di Daerah Bogor, Ivan Gunawan: Satu Cara untuk Survive di Pandemi Sekarang

Bukan hanya tampilan dan rasanya yang enak, namun ada hal menarik disuguhkan pada masing-masing kuliner. Seperti, komponen bahan baku dan nilai-nilai kearifan lokal lainnya.

Kuliner pertama, yakni Nasi Liwet yang selama ini selalu dirindukan ketika berkumpul bersama keluarga. Semangat liwet itulah yang menyatukan orang-orang untuk berbicara berbagai hal, hingga gotong royong dalam perbuatannya.

Lalu kedua ada kopi yang ditanam di daerah Lemahsugih Majalengka. Diracik sedemikian rupa, diharapkan akan mampu menarik minat para pengunjung di arena pameran nanti.

Baca Juga: Destinasi Wisata Kuliner yang Enak dan Hemat di Kota Jakarta

Ketiga, Roti Wangi yang merupakan kombinasi atau perpaduan tempe dan surabi . Serabi sendiri merupakan pengsnan atau jajanan tradidional yang memiliki makna Rabi atau perkawinan.

Menurut Pandu pemilik Kopi Apik, mereka juga akan menyajikan tempe dengan bahan yang disesuaikan dengan budaya setempat. Seperti penggunaan kacang almond sebagai bahan dasarnya.

Terakhir seduh keluh dari rempah Embassy juga akan mengenalkan kekayaan alam berupa rempah yang dimiliki Majalengka dengan berbagai manfaat.

Baca Juga: Angkat Kuliner Khas Jember, Khofifah: Pecel dan Gudeg Bisa Dinikmati dalam Satu Piring

Seduh keluh berarti menyeduh keluh kesah. Maksudnya, ketika ada keluhan kesehatan, bisa mencoba mengatasinya dengan cara menyeduh rempah tersebut secara langsung.***(Ade Nurhidayat).

Editor: Otang Fharyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x