Enggan Menutup Tokonya saat PSBB, Pedagang di Cirebon Protes Sambil Menangis: Saya Tak Bisa Pulang

- 9 Mei 2020, 22:00 WIB
Aksi protes pedagang di PGC Kota Cirebon, saat menertiban hari ke empat PSBB.
Aksi protes pedagang di PGC Kota Cirebon, saat menertiban hari ke empat PSBB. /Egi Septiadi / PRMN
 

 

 
PIKIRAN RAKYAT - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Cirebon memasuki hari ke empat, dimana kini sudah mulai diperketat, Sabtu 9 Mei 2020.
 
Petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri, dan Dishub memberikan imbauan kepada pemilik toko untuk segera menutup sementara tempat usahanya di Kota Cirebon. 

Namun di sela penertiban tersebut, salah seorang pedagang busana muslim di Pusat Grosir Cirebon (PGC) Kota Cirebon melakukan perlawanan dengan melontarkan protes keras. Dia meminta agar tempat usaha yang dimilikinya bisa tetap buka.

Baca Juga: 7 Bulan Tak Pulang karena Terjebak Wabah Corona, Pria Tiongkok Kaget Lihat Rumahnya Berubah Drastis 

Bahkan, wanita paruh baya itu tak segan-segan memarahi petugas, meluapkan amarahnya. Sebab, ia tidak menerima jika tokonya harus ditutup.

“Saya enggak bisa pulang ke Padang, terus apa kompensasi untuk kami. Kami hanya pedagang kecil. Bukan narkoba yang kami jual, yang kami jual perlengkapan ibadah,” kata Nuranindiah, sambil meneteskan air mata.

Dikatakan Nur, Walikota Cirebon, Drs H Narshrudin Azis SH di hari sebelumnya, Jumat 8 Mei 2020 sudah memberikan solusi dan akan mempertimbangkan kembali.

Baca Juga: Ringkasan Kondisi Wabah Corona di Indonesia, dari Umur Rentan Infeksi hingga Rasio Jenis Kelamin

“Kenapa sekarang tiba-tiba kami dikasih kertas dan diminta tutup. Ini berarti bukan solusi bapak,” tandasnya.

 “Ini berarti memiskinan kami rakyat kecil, kami tidak dapat apa-apa, kompensasi dari PGC pun enggak ada,” tambahnya.

Dia berharap, Pemerintah Kota Cirebon bisa memberikan keringanan kepada para pedagang agar tetap bisa berjualan

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x