Network
“Kerja sama (Jabar-ITB) banyak sekali, kita bersepakat membentuk institusi yang mengelola kerja sama ini. Karena banyak riset-riset ITB yang keren-keren, tapi sering kali ini kami tidak tahu padahal bisa kita manfaatkan,” katanya.
Kerjasama ini dibuktikan dengan Pemprov Jabar yang meminta satu jurusan di ITB Cirebon untuk memfokuskan tesisnya di desa-desa Jawa Barat, sehingga berawal dari tesis akan berkembang menjadi sebuah perusahaan.
“Sebaliknya juga sama, kita banyak kebutuhan yang mungkin ITB bisa suplai. Contohnya untuk program Satu Desa Satu Perusahaan. Saya titip ke SBM (Sekolah Bisnis dan Manajemen) ITB bagaimana di kuliahnya itu menggunakan desa-desa di Jawa Barat sebagai tempat dari tesisnya untuk dijadikan perusahaan,” tambahnya.
Di sisi lain, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan Kampus ITB Cirebon, meski gedung yang selesai dibangun baru satu.
Bahkan hingga saat ini, Kampus ITB Cirebon memiliki mahasiswa sebanyak 250 orang dengan empat program studi.
“Sekarang baru satu gedung tapi dengan pra sarana jalannya, nanti ke depan akan kembangkan terus. Meski ada sedikit perbedaan (realisasi program studi), tapi secara umum sesuai dengan rencana awal termasuk (program studi) Kriya yang ada di sana (Kampus ITB Cirebon),” jelas Reini menutup pernyataannya.***
