Dokumen Perijinan dan Dukungan Warga Sejak Awal Lengkap, PT TJSE Pastikan Tak Ada Masalah

14 September 2023, 08:17 WIB
Dokumen Perijinan dan Dukungan Warga Sejak Awal Lengkap, PT TJSE Pastikan Tak Ada Masalah /Andik sc prmn/

SABACIREBON-Munculnya permintaan sejumlah warga agar perusahaan stockpile batu bara di Pelabuhan Cirebon milik PT. Terbit Jaya Selaras Energi (TJSE) ditutup sangat tidak masuk akal dan terkesan mengada-ada.

Pernyataan tersebut disampaikan Owner sekaligus pimpinan PT TJSE, Ucok, menanggapi kabar adanya sekelompok warga yang tiba-tiba meminta perusahaannya harus ditutup.

"Harus dipahami, PT TJSE ini beroperasi tidak serta merta begitu saja. Tetapi sejak awal 2022 semuanya berdasarkan ijin dan dokumen yang sangat lengkap. Begitupun yang menjadi dasar kami, saat itu adalah ijin warga sekitar, dan itu jelas kami miliki dokumennya," tandas Ucok, Rabu 13 September 2023 sambil menunjukan berkas sejumlah dokumen terkait perizinan perusahaannya.

Baca Juga: Indonesia Lancar Jaya Lolos Piala Asia U-23 2024, Malaysia Sport Jantung Karena Ini, Berikut 16 Negara Lolos

Ia menyebutkan, persetujuan warga tersebut, termasuk dari para tokoh masyarakar dan sesepuh dari semua rw sekitar pelabuhan. Ini juga dikoordinir langsung dan diketahui masing-masing ketua RW sebagai refresentasi masyarakat.

Bahkan menurutnya saat pengajuan perijinan, termasuk dokumen UKL UPL ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dibantu warga secara langsung sampai terbitnya dokumen perijinan dengan cepat.

"Selain itu, kami juga tidak pernah lewat selalu memberikan dana konpensasi kepada warga masing-masing RW sekitar. Ini semua ada bukti-buktinya. Sejak awal berdiri kami selalu koordinasi dan dibantu teman-teman yang tergabung dalam Forum RW Pesisir Bersatu (FPB)," paparnya.

Baca Juga: Dampak Kemarau Panjang Satlantas Polres Majalengka Droping Air Bersih dan Sembako ke Warga

Disebutkannya, perjalanan PT TJSE sudah melalui berbagai fase. Pertama persiapan pendirian, proses perijinan, operasional yang pada awal-awal tersendat, dan saat Lebaran lalu diiakuonya sedikit mulai merangkak.

Hal ini, lanjutnya, menyusul kebijakan seminggu sebelum dan sesudah lebaran ketika itu tak boleh beroperasi. Dampaknya batu bara menumpuk di pelabuhan, sehingga mendorong para pemilik batu bara menitipkannya di PT TJSE.

Menurutnya, perusahaan PT TJSE adalah bisnis kepercayaan. Selama ini disyukurinya PT TJSE mulai dipercaya para pemilik batu bara, sehingga hal ini pun berdampak pada semakin lancarnya bantuan atau konpensasi pada warga.

Baca Juga: Sumber Air Mengering, Warga di 3 Kecamatan Dapat Bantuan Air Bersih Dari Polres Indramayu

"Meski begitu, sejak awal apa yang menjadi hak warga sesuai kesepakatan selalu kami penuhi," tandasnya.

Pada bagian lain, Ucok mengaku pihalnya belum pernah bertemu orang-orang yang mengatasnamakan warga yang meminta PT TJSE ditutup. Padahal disebutkannya selama ini pihaknya selalu terbuka dengan pihak mana pun, terutama dengan warga sekitar.

"Mereka selama ini belum pernah datang ke sini. Tidak tahu kenapa. Padahal silahkan pintu kami selalu terbuka, kita ngobrol dan diskusi bersama-sama di sini," ucapnya.

Baca Juga: Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di Cimahi Hanya Sehari. Apa Alasannya, Simak Disini.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, sejumlah warga yang mengklaim mewakili warga di RW 01 Pesisir Selatan Kelurahan Panjunan Kec Lemawungkuk Kota Cirebon, mendesak penutupan perusahaan stockpile batu bara di Pelabuhan Cirebon milik PT. TJSE.

Bahkan mereka sambil menunjukan surat yang dilampiri tanda tangan ratusan warga di tiga RW.
Masing-masing RW 01 Pesisir Selatan, RW 07 Pesisir Tengah, dan RW 10 Pesisir Utara.

Dalam surat tersebut disebutkan, selama 5 tahun lebih sebenarnya warga di tiga rw, terutana warga 01 Pesisir Selatan yang bertetangga langsung dengan Pelabuhan Cirebon
mengaku sudah merasa nyaman.

Baca Juga: Usai Cetak Gol Vital ke Gawang Turkmenistan, Ivar Jenner Blak-blakan Ngomong Begini

Semua itu dikarenakan debu batubara yang masuk ke wilayah Pesisir tidak seperti dulu lagi dikarenakan di wilayah Pelabuhan Cirebon sudah tidak ada kegiatan stockpile.

Namun akhir-akhir ini di saat lagi musim angin besar debu batubara dari Pelabuhan Cirebon kembali
masuk lagi ke wilayah RW 01 Pesisir. Akibatnya langsung terkena dampak debu batubara dari adanya kegiatan Stockpile milik PT. TJSE.

"Surat sudah kami kirim disebarkan kepada pihak terkait lainnya. Kami mohon ini ditanggapi serius dan segera penuhi tuntutan masyarakat ini," ujar Jamal seorang tokoh masyarakat RW 01 Pesisir Selatan.

Baca Juga: Tradisi 'Nyaneut' Awalnya Diperkenalkan Sunan Gunung Jati di Garut saat akan Dakwah

Pernyataan seputar desakan prnutupan PT TJSE ini juga datang dari
Nano Suwarno, sesepuh RW 01 Pesisir Selatan. Dirinya menyebutkan selama ini warga sudah bersabar, hingga akhirnya memuncak jadi kekesalan.

"Kami warga di sini yang langsung paling dekat berdampingan dengan pelabuhan paling menderita," tandasnya seraya diamini tokoh masyarakat setempat lainnya, Bambang Sumarsono.***

Editor: Andik Arsawijaya

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler