Kasus DBD di Kabupaten Cirebon Masih Tinggi, Masyarakat Diimbau Rutin Terapkan 3M

17 April 2020, 08:30 WIB
KEPALA Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Sartono, menjelaskan dan menunjukkan data kasus DBD.* //Egi Septiadi

 

PIKIRAN RAKYAT - Kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Cirebon tergolong masih tinggi, hampir dari setiap kasusnya menyebabkan warga meninggal dunia.

Melihat kondisi tersebut, masyarakat diimbau agar lebih rutin menerapkan langkah 3 M setiap harinya.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Sartono mengatakan, kasus DBD di Kabupaten Cirebon setiap bulannya naik turun.

Baca Juga: Update Virus Corona di Indonesia per 17 April 2020: 102 Pasien Jadi Total Sembuh Terbesar

"Seperti pada bulan Januari ada 20 kasus dan meninggal empat orang, bulan Februari 122 kasus dan meninggal dua orang," kata Sartono kepada PikiranRakyat-Cirebon.com pada Senin, 13 April 2020.

Sartono menambahkan, bulan Maret ada 79 kasus dan meninggal satu orang, kemudian April minggu ke dua ini ada empat kasus dengan korban meninggal satu orang.

"Disamping melakukan langkah fogging (pengasapan), karena langkah fogging sendiri tanpa menerapkan 3M akan tidak maksimal," ujarnya.

Baca Juga: Perkirakan 26.000 Pemudik Tiba di Cirebon, Pemkab akan Semprot Disinfektan di 10 Kecamatan

Langkah fogging sendiri tidak boleh sembarangan, karena ada aturan, terlebih fogging harus dilakukan secara menyeluruh baik di luar rumah hingga ke dalam rumah dan sudut-sudut ruangan di dalamnya.

3M sendiri dijelaskan Sartono merupakan upaya menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, serta mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler