PIKIRAN RAKYAT - Pembangunan gedung kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di Cirebon sudah selesai tahap satu.
Dalam arti lain, Kampus ITB Cirebon sudah siap menggelar perkuliah pada Agustus 2020. Ini disampaikan langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melangsungkan audiensi dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.
Audiensi tersebut dilakukan di Gedung Sate, Kota Bandung pada Selasa, 10 Maret 2020.
Baca Juga: Berniat Menggarap Sebuah Flm di Australia, Tom Hanks dan Istrinya Malah Terkena Virus Corona
Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa proses pembangunan gedung kampus ITB Cirebon masih berlangsung hingga kini. Selama itu mahasiswa berkuliah di Kampus ITB Jatinangor.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil baru-baru ini mengonfirmasi selesainya tahap satu dari pembangunan tersebut.
Hal lain yang dipastikan ialah kesiapan pihak ITB untuk melaksanakan perkuliahan fisik pada Agustus mendatang.
“Kita lagi semangat meng-update ITB di Cirebon. Salah satunya, bulan Agustus (2020) insyaallah akan perdana kuliah secara fisik di sana karena bangunannya sudah jadi yang tahap satu,” tutur Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil.
Baca Juga: Telah Habis Masa Observasi, 188 ABK World Dream Siap Dipulangkan dari Pulau Sebaru
Dengan begitu, mayarakat Cirebon yang berkeinginan kuliah di ITB bisa memulai persiapan untuk dapat berkuliah di Kampus ITB Cirebon.
“Jadi, dengan bangga tolong sampaikan ke masyarakat Cirebon. Per Agustus tahun ini warga Ciayumajakuning sudah bisa kuliah di Kampus ITB di Cirebon yang akan terus kita kembangkan,” tambah Kang Emil.
Diharapkan Kang Emil, Kampus ITB Cirebon bisa merespons kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di wilayah jalur pantura tersebut.
“Jadi artinya SDM-SDM di Pantura enggak usah kemana-mana, sekolah saja di ITB Cirebon,” ucap Kang Emil.
Baca Juga: Pastikan Dukung Banggakencana, Pangdam III/Siliwangi Buktikan Melalui TNI Manunggal KB Kesehatan
Jurusan yang tersedia di ITB Cirebon pun sudah disesuaikan dengan rancangan kawasan segitiga Rebana yang akan jadi masa depan Jawa Barat.
Bahkan, Kang Emil menilai Rebana akan menumbuhkan lebih dari lima juta lapangan pekerjaan yang bersesuaian dengan visi kabinet Indonesia Maju.
“Semua jurusannya sudah didesain untuk merespons masa depan Rebana yang akan menjadi pusat pertumbuhan Jawa Barat di masa depan. Rebana ini kalau jadi, 5 juta lapangan pekerjaan, menumbuhkan lapangan pekerjaan. Ini cocok dengan semangat visi kabinet (Indonesia Maju) yang sekarang fokus di SDM,” papar Kang Emil.
Selain itu, Kang Emil menyatakan akan membentuk lembaga khusus terkait berbagai program kerja sama yang dilakukan antara Jabar dengan ITB.
Menurut Kang Emil, lembaga ini penting agar program kerja sama yang dilakukan cukup diurus oleh satu lembaga saja.
“Kerja sama (Jabar-ITB) banyak sekali, kita bersepakat membentuk institusi yang mengelola kerja sama ini. Karena banyak riset-riset ITB yang keren-keren, tapi sering kali ini kami tidak tahu padahal bisa kita manfaatkan,” katanya.
Kerjasama ini dibuktikan dengan Pemprov Jabar yang meminta satu jurusan di ITB Cirebon untuk memfokuskan tesisnya di desa-desa Jawa Barat, sehingga berawal dari tesis akan berkembang menjadi sebuah perusahaan.
“Sebaliknya juga sama, kita banyak kebutuhan yang mungkin ITB bisa suplai. Contohnya untuk program Satu Desa Satu Perusahaan. Saya titip ke SBM (Sekolah Bisnis dan Manajemen) ITB bagaimana di kuliahnya itu menggunakan desa-desa di Jawa Barat sebagai tempat dari tesisnya untuk dijadikan perusahaan,” tambahnya.
Di sisi lain, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan Kampus ITB Cirebon, meski gedung yang selesai dibangun baru satu.
Bahkan hingga saat ini, Kampus ITB Cirebon memiliki mahasiswa sebanyak 250 orang dengan empat program studi.
“Sekarang baru satu gedung tapi dengan pra sarana jalannya, nanti ke depan akan kembangkan terus. Meski ada sedikit perbedaan (realisasi program studi), tapi secara umum sesuai dengan rencana awal termasuk (program studi) Kriya yang ada di sana (Kampus ITB Cirebon),” jelas Reini menutup pernyataannya.***