PR CIREBON - Seharian kemarin, publik dihebohkan dengan keterangan tetangga Kakek Suhud yang menyebut keseharian pria berusia 70 tahun itu tidak sesuai dengan omongannya.
Kakek Suhud dituding tidak jualan buku-buku Islami sebagaimana yang diakuinya kepada publik.
Kini muncul pernyataan klarifikasi dari tetangganya tersebut dan meminta maaf atas keterangan wawancara mereka di berita yang beredar.
Baca Juga: Tetangga Heran Kakek Suhud Mengaku Suka Jualan Buku dan Selawat, Kesehariannya Tidak Sesuai?
Klarifikasi dan pernyataan maaf tetangga Kakek Suhud itu diunggah dalam akun @gerakmenebarkebaikan pada Kamis, 14 Oktober 2021 menjelang tengah malam.
"Saya Deni dari warga. Saya minta maaf aja untuk keluarga Pak Suhud perkataan saya yang salah," tutur Deni dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Instagram @gerakmenebarkebaikan pada 14 Oktober 2021.
"Sedikit banyaknya perkataan saya yang salah ya minta dimaafin aja sama keluarga Pak Suhud," ucap Deni, salah satu warga yang memberikan kesaksian terkait keseharian Kakek Suhud.
Baca Juga: Amalan-amalan di Hari Jumat yang Dianjurkan bagi Umat Islam oleh Rasulullah
Tidak hanya Deni, klarifikasi dan permintaan maaf juga terlontar dari salah satu ibu-ibu memberikan kesaksian dalam video di kanal YouTube Intens Investigasi.
Dalam video sebelumnya, ia dengan lantang mengungkap keseharian Kakek Suhud tidak sesuai dengan apa yang diucapkannya.
"Saya Mela dari warga tetangganya Pak Suhud. Saya minta maaf atas kelancangan omongan saya yang kemarin.
Baca Juga: Hari Ini dalam Sejarah 15 Oktober, Salah Satunya Nelson Mandel Raih Nobel
"Dan untuk anak-anaknya Pak Suhud, saya mohon maaf sebesar-besarnya dengan bicara saya kepada media saya mohon maaf. Terima kasih," ucap Mela.
Tidak hanya dari pihak tetangganya, Gerak Menebar Kebaikan juga meminta klarifikasi langsung kepada Kakek Suhud.
Pihaknya meminta tanggapan soal perkataan Deni (mengaku sebagai wakil RT) yang tidak pernah melihatnya jualan buku.
Kakek Suhud mengatakan selama ini dia bicara apa adanya. Kakek Suhud juga mengakui bahwa dirinya tertutup untuk jualan buku.
"Saya sudah tua, saya tidak mungkin buku itu ditaro di tas, mungkin orang gak nyangka," ujar Kakek Suhud.
"Jadi masalah Pak Deni tuh saya sih terus terang, mungkin dia gimana apa lagi salah paham. Saya tahu persis masalah Pak RT itu gak ada wakilnya," tutur Kakek Suhud.***