"Kami telah memujanya, berharap itu akan membantu meringankan pandemi virus corona meski hanya sedikit," katanya kepada The Asahi Shimbun, sebuah surat kabar Jepang.
Namun, selama dua belas bulan terakhir para peneliti telah menguji putri duyung untuk menentukan apakah itu makhluk organik atau bukan.
Baca Juga: Ujian Pertama Ketua Umum PSSI Erick Thohir Kerusuhan Suporter PSIS Semarang Pasca Tragedi Kanjuruhan
Para peneliti dari Kurashiki University of Science and the Arts menggunakan CT scan dan tes teknologi tinggi lainnya untuk memastikan bahwa, ternyata makhluk itu benar-benar buatan.
Mereka menemukan 'putri duyung' terbuat dari kertas, kain, dan kapas - tanpa bukti kerangka sama sekali.
Hanya para ilmuwan menemukan sisa-sisa hewan yang melekat pada sosok itu, mereka memutuskan bahwa ini telah ditambahkan oleh siapa pun yang menciptakannya.
Bagian bawah tubuh memang berasal dari ekor atau sirip ikan. Para ilmuwan menulis dalam studi mereka bahwa itu adalah kombinasi dari sirip punggung, dubur, dan perut, tulang sirip yang menopang sirip, dan kerangka ekor.
Sedangkan rahang dan giginya juga diambil dari ikan sedangkan bulu halus di kepalanya berasal dari mamalia.
Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa subjek berasal dari akhir 1800-an, yang sesuai dengan perkiraan awal tim saat dibuat.