Heboh, di Festival Musik Burning Man Muncul Mahluk yang Hidup Setelah Mati Suri

5 September 2023, 17:59 WIB
Triops dan udang peri hidup kembali setelah mati suri bertahun-tahun di bekas danau yang kekeringan dan dijadikan lokasi festival musik. /Metro.co.uk/

SABACIREBON - Festival Burning Man adalah festival musik yang diadakan di Black Rock City, terletak di Black Rock Playa di Nevada.

Lokasi musik merupakan kawasan bekas danau yang mengering dalam beberapa dekade.

Akan tetapi di tengah keramaian tiba-tiba di Burning Man terjadi banjir besar. Rupanya tidak hanya kehebohan musik yang berlangsung, akan tetapi di kawasan bekas dasar danau yang mengering itu telah membangunkan organisme yang tertidur dan seolah mati suri.

Baca Juga: Kereta Cepat Buka Lowongan Kerja (Rekrutmen). Ini linknya

Selama akhir pekan, festival musik paling menegangkan di AS ini mengalami kekacauan setelah banjir mengubah lokasi tersebut menjadi lumpur.

Sebanyak 70.000 orang dikatakan "terdampar" di lokasi Nevada, dan penyelenggara festival mendesak orang-orang untuk ‘menghemat makanan, air, dan bahan bakar’ dan ‘berlindung di tempat yang hangat dan aman.’

Mereka menambahkan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat meninggalkan atau memasuki lokasi tersebut. Sementara gerbang dan bandara masuk dan keluar Kota Black Rock tetap ‘tertutup’.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya Jawa Barat Hari Ini Selasa 5 September 2023

Mahluk yang tertidur lama dalam kekeringan adalah triops dan udang peri.

Para ahli menyebut, kedua mahluk tersebut bisa hidup tanpa air dan diam akan tetapi  sesungguhnya ia aktif bertelur selama bertahun-tahun dalam kondisi ekstrim.

Hingga kondisi yang tepat terpenuhi, seperti saat hujan, telur menetas lalu triops dan udang muncul dan hidup di air yang baru terbentuk.

Triop adalah krustasea yang berkerabat dengan makhluk hidup tertua, Triops cancriformis, itulah sebabnya mereka kadang-kadang disebut ‘udang dinosaurus’.

Makhluk ini memiliki dua mata dan organ lubang, mata ketiga yang umum ditemukan pada serangga.

Organ lubang membantu Triop mendeteksi perubahan cahaya, memungkinkan mereka melihat predator datang.

Udang bertelur di sedimen saat air mengering. Telur-telur ini ditutupi cangkang keras yang melindunginya dari cuaca buruk dan dapat tetap tidak aktif selama beberapa dekade.

Mereka dapat bertahan hidup pada suhu ekstrem, salinitas tinggi, dan kekurangan oksigen.

Sebagaimana Playa, adalah dasar danau kering yang menjadi rumah bagi berbagai jenis ekstremofil, termasuk udang peri.

Saat hujan, playa terisi air dan udang peri menetas. Mereka hidup selama beberapa minggu atau bulan, tergantung spesiesnya, dan kemudian "mati" saat air mengering.

Meskipun festival secara resmi telah berakhir, Triop dan udang peri baru saja dimulai.

Makhluk-makhluk ini akan mulai membuat telurnya sendiri hanya dalam waktu seminggu. Namun, mereka harus melakukannya sebelum cuaca berubah, karena krustasea yang tertangkap berkeliaran di sedimen saat mengering tidak akan mendapatkan hasil sebaik telur mereka.***

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Metro.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler