Lailatul Qadar : Siapa saja yang Bisa Meraih Malam Seribu Bulan dan apa syaratnya? Simak

3 April 2023, 12:36 WIB
ustadz Saefulah saat kultum di Masjid Amani Margahayu Raya Kota Bandung /uyun achadiat/

 

SABACIREBON-Beberapa hari lagi, umat Islam di bulan Ramadan akan berburu di malam hari, berburu Malam Lailatur Qadar. Sebuah malam yang dijanjikan Allah SWT yang tertulis dalam Al Quran, tepatnya dalam Surat Al Qadr.

Malam Lailatul Qadar sudah diketahui hampir semua umat Islam, malam dimana Allah SWT menjanjikan sebuah malam yang luar biasa, penuh rahmat dan magfirah serta pahala. Sebuah malam yang bila orang yang mendapat hidayah bisa mendapatkannya, maka ibadahnya bernilai lebih baik dari pada 1000 bulan. Dengan pahala yang sangat besar itulah, sering juga disebut Malam Seribu Bulan.

 Dengan janji Allah SWT yang tertulis dalam Al Quran itulah, hampir setiap Bulan Ramadan, umat Islam akan berburu untuk meraih Malam Lailatur Qadar.

 Baca Juga: Memakmurkan Masjid : Sebanyak 385 Paket Ayam Gelondongan Pasar Gratis Al Ikhwan Ludes Kurang dari 1 Jam

Salah satu tanda malam Lailatur Qadar yang sudah banyak diketahui oleh umat Islam adalah pada sepertiga terakhir bulan Ramadan, tepatnya pada hari-hari ganjil.  Kayakinan hadirnya malam Lailatul Qadar di hari ganjil pada sepertiga terakhir Ramadan ini sudah diyakini sebagian besar umat Islam. Namun benarkah pada hari ganjil?

Ternyata menurut Ustadz Saefulah AM, hari ganjil hadirnya malam Lailatur Qadar adalah milik Allah SWT. “Yang dihitung ganjil manusia itu, belum tentu ganjil di mata Allah SWT,” tutur Saefulah saat memberikan ceramah singkat (Kultum) pada salat tarawih di Masjid Amani di Margahayu Raya di Kelurahan Manjahlega Kota Bandung, Minggu 2 April 2023.

 Kok bisa begitu? Masalahnya menurut Ustadz Saefulah banyak muslim yang memulai menjalankan ibadah puasanya berbeda. “Ganjil untuk kelompok satu, belum tentu ganjil untuk kelompok lainnya. Seringkali sejumlah ormas islam berbeda waktu dalam memulai ibadah puasa,” tutur Guru SMP dan SMA di Pesantren Baiturrahman Ujung Berung Bandung.

 Baca Juga: Inilah, 5 Langkah agar Lulus Menghadapi Ibtila atau Ujian Hidup dari Allah SWT

Meski sudah ada tanda-tanda akan malam Lailatul Qodar, namun Allah SWT masih merahasiakan tepatnya malam Lailatul Qadar. Dengan rahasia ini, diharapkan umat muslim yang ingin mendapatkan atau meraih malam Lailatul Qadar harus berupaya keras.

Berusaha setiap saat di sepertiga terakhir Ramadan. “Dengan terus meningkatkan amal Ibadah, dengan terus memakmurkan masjid,” tutur Saefulah yang sehari-harinya mengajar di Pesantren Baiturrahman.

 Syarat utama, Niat

 Ketika ditanya siapa saja yang bisa meraih malam Lailatul Qodar, Ustadz Saefulah menyebut bahwa pada dasarnya semua muslim bisa meraih malam Lailatul Qadar. Yang berada di masjid, di berada luar masjid, yang sehat dan yang sakit pun bisa meraih malam lailatul qadar. Yang sedang bertugas, yang sedang dalam perjalanan pun terbuka untuk meraih malam lailatul qadar.

Baca Juga: Tiga Karyawan Dipecat Setelah Jemput dan Cium Tangan Habib. Kok Bisa ya, Baca selengkapnya

Bahkan wanita berhalangan sedang tidak bisa wudhu dan salat pun, kata Saefulah,  memiliki hak yg sama untukk memperoleh Lailatul Qadar dengan cara memperbanyak berdzikir dan berdoa serta memperbanyak amal kebaikan yang ikhlas.

“Beribadah hanya karena Allah semata dan diniatkan untuk mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qada,” tutur Ustadz Saefulah.

 Baca Juga: Inilah, Setidaknya 4 Tanda Perubahan Perilaku Orang yang akan Meninggal, dalam Menghadapi Syakaratul Maut

Syarat utama untuk meraih malam Lailatul Qadar adalah niat yang kuat dan keinginan untuk meraihnya. Dengan niat dan keinginan itulah, maka setiap muslim yang ingin meraih pasti mempersiapkannya dengan terus mendekatkan diri pada Allah SWT.

 Tidak mengerankan bila banyak muslim yang berburu malam Lailatul Qadar berada dan beritiqaf di Masjid. “Dengan beritiqaf di masjid, selain memakmurkan masjid, juga sudah menunjukkan niat dan keinginan yang besar untuk meraihnya.,” tuturnya.

 Bagi yang ingin memburu atau meraih malam Lailatul Qadar, namun sedang tidak berada di masjid karena kesibukan atau mendapat cobaan sedang sakit atau sedang dirawat di rumah sakit,  selain niat diusahakan dalam keadaan suci (berwudlu) perbanyak dzikir. “Yang sakit kan bisa dipandu tayamum” tuturnya.

 Baca Juga: Berikut Ini Tata Cara Mandi Besar atau Junub di Bulan Ramadan yang Harus Anda Ketahui, Simak Disini

Ustad Saefulah mengajak umat muslim untuk meningkatkan ibadah di bulan Ramadan ini,  buru dan raih malam Lailatul Qodar, harus beranggapan bahwa ini Ramadan terakhir yang Allah SWT berikan pada kita. “Kita tidak mengetahui, apakah akan bertemu kembali dengan Ramadan tahun depan,” tuturnya. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Liputan

Tags

Terkini

Terpopuler