Kontak Erat di Lingkungan Rumah, Faktor Kuat Penularan TBC pada Anak

22 Juni 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi - Penyakit Tuberkulosis (TBC) /Shutterstock/Kateryna Kon

SABACIREBON - Kontak erat di lingkungan rumah diidentifikasi sebagai faktor risiko utama penularanTBC (TBC) pada anak, demikian menurut dr. Wahyuni Indawati Sp.A(K), spesialis respirologi anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah diskusi daring tentang TBC pada anak di Jakarta, Kamis lalu.

Menurut dr. Wahyuni, kontak di rumah, terutama dengan orang yang sedang aktif mengidap TBC, memiliki korelasi kuat dengan penularan penyakit ini.

Baca Juga: Kemendag Gencar 'Perangi' Keramik Impor, 4,5 Juta Pieces Dimusnahkan

Meskipun tidak tinggal serumah, sering berkunjung ke rumah seseorang yang terinfeksi juga merupakan faktor berisiko yang perlu diperhatikan.

TBC merupakan penyakit infeksi yang umumnya menular melalui droplet saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Anak-anak rentan terinfeksi karena sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang.

Dokter Wahyuni menjelaskan bahwa kuman TBC yang masuk ke saluran napas dapat menyebar ke berbagai organ tubuh, seperti paru-paru, otak, ginjal, dan tulang. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan organ yang serius bahkan kematian pada anak-anak.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Pemicuan Evakuasi Massal di New Mexico

Penyakit TBC aktif dapat ditularkan oleh seseorang yang masih dalam masa pengobatan intensif atau memiliki hasil pemeriksaan dahak yang positif terhadap TBC.

Oleh karena itu, orang-orang seperti ini perlu mendapat perhatian khusus untuk mengurangi risiko penularan kepada orang lain, terutama di lingkungan keluarga.

Pentingnya skrining ditekankan oleh dr. Wahyuni, terutama bagi anggota keluarga yang memiliki gejala seperti batuk kronis, demam yang tidak kunjung sembuh, atau penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini menjadi indikasi untuk segera memeriksa kemungkinan terinfeksi TBC.

Baca Juga: Strategi Meraup Cuan Lewat Konten di Media Sosial ala Gen Z

Dalam penanganan kasus TBC pada anak, dokter menyarankan agar semua anggota keluarga dari penderita aktif segera diperiksa untuk memastikan tidak ada yang tertular. Langkah ini penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut di lingkungan terdekat.

Upaya pencegahan seperti skrining dan terapi pencegahan TBC dapat membantu mengurangi angka penularan di komunitas, khususnya di antara anak-anak yang lebih rentan terhadap penyakit ini.

Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengendalikan dan menghilangkan TBC sebagai masalah kesehatan masyarakat.***

Editor: Buddy Nugraha

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler