Seni dan Budaya Bandung: Warisan Abadi Kota Kembang

- 24 Juni 2024, 06:00 WIB
Sapintrong
Sapintrong /bandung/disbudpar

Congklak: Permainan Tradisional yang Mendunia

Congklak merupakan permainan tradisional yang dimainkan oleh dua orang. Menggunakan papan congklak yang biasanya terbuat dari kayu atau plastik dan biji congklak yang bisa diganti dengan kelereng, biji salak, atau biji sirsak. Permainan ini melibatkan strategi dalam memasukkan biji congklak ke dalam lubang-lubang "kampung" dan "rumah" yang berada di kiri pemain searah jarum jam.

Jika biji congklak yang dipegang sudah habis tapi berhenti di lubang yang ada biji congklaknya, permainan terus berlanjut. Jika biji congklak habis di "kampung" sendiri, pemain bisa terus bermain dengan mengambil biji congklak di lubang lain pada "kampung" mereka. Namun, jika berhenti di "kampung" lawan, pemain dinyatakan mati dan harus menunggu giliran main setelah lawan. Pemenangnya ditentukan dari jumlah biji terbanyak di "rumah" masing-masing di akhir permainan.

Keberadaan permainan tradisional seperti boy-boyan, sapintrong, dan congklak di Bandung adalah bukti nyata bahwa warisan budaya dan sejarah kota ini terus hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi. Permainan-permainan ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga sarana untuk melatih keterampilan fisik dan mental, serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan sportivitas di kalangan anak-anak.

Dengan menjaga dan melestarikan permainan tradisional, kita turut menjaga warisan budaya yang tak ternilai harganya. Bandung dengan segala keindahan dan kekayaan budayanya adalah permata yang harus dijaga, agar tetap bersinar terang di tengah perkembangan zaman yang semakin modern.***

Halaman:

Editor: Buddy Nugraha

Sumber: disbudpar.bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah