Tak Hanya Klaster Secapa AD, Lonjakan Positif Corona Muncul dari 99 Personil Pusdikpom Cimahi

- 10 Juli 2020, 17:47 WIB
ILUSTRASI episenter virus corona yang mungkin menjadi awal mula pandemi Covid-19.*
ILUSTRASI episenter virus corona yang mungkin menjadi awal mula pandemi Covid-19.* /pixabay

PR CIREBON - Baru kemarin, klaster Secapa AD jadi total positif Covid-19 terbanyak di Provinsi Jawa Barat, sekaligus di Indonesia.

Namun rupanya, sejumlah personel Pusdikpom Kodiklat AD juga terkonfirmasi positif Covid-19, tepatnya 99 orang.

Sebagai tanggapan, Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna membenarkan hal itu pada Jumat, 10 Juli 2020. Bahkan, Pemerintah Kota Cimahi segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan membantu pelacakan kasus untuk segera ditindaklanjuti.

Baca Juga: Tipu Muslihat Warga Asing Jerat 305 ABG, dari Berjanji Orbitkan Model hingga Produksi Film Porno

"Betul kita terima informasi personel TNI di Pusdikpom yang positif Covid-19. Ada siswa dan organik pusdik, keseluruhannya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG)," ungkap Ajay di rumah dinasnya.

Seperti yang diberitakan Pikiran Rakyat, saat ini Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Cimahi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi masih melakukan tracing sumber penularan awal dan berkoordinasi dengan Pusdikpom mengenai pelaksanaan swab test lanjutan.

"Sekarang Dinkes Cimahi sedang tracing dan berkoordinasi dengan Pusdikpom. Awalnya itu dari hasil swab test Jumat 3 Juli 2020 minggu lalu, ternyata hasilnya mengejutkan dan ditindaklanjuti dengan tracing dan swab lanjutan," jelas Ajay.

Baca Juga: Keluhkan Demam usai Antar Istri ke RS, Polisi di Bekasi Tak Sadar Terkena Covid-19 hingga Meninggal

Bahkan, seluruh akses di area Pusdikpom yang berlokasi di Jalan HMS Mintaredja sudah ditutup, termasuk semua pintu masuk yang berbatasan dengan lingkungan perumahan warga ditutup.

Artinya, seluruh personel TNI yang positif akan menjalani isolasi dan karantina mandiri di lingkungan Pusdikpom.

"Mereka melakukan karantina sendiri di lingkungannya. Informasinya semua pintu masuk ditutup dan digembok, jadi tidak ada yang keluar masuk," tambah Ajay.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Amoeba Pemakan Otak Manusia, Diduga Masuk dari Hidung hingga Mampu Renggut Nyawa

Diakui Ajay, dirinya mengkhawatirkan adanya potensi penularan Covid-19 sampai ke luar area Pusdikpom. Ini dikarenakan adanya interaksi warga dengan personel Pusdikpom atau para siswa yang tengah mengenyam pendidikan tersebut.

"Jelas khawatir juga ada interaksi dengan warga sekitarnya, seperti membeli makanan atau lainnya. Jadinya bisa menularkan ke yang lain, itu akan jadi persoalan tersendiri. Kita tahu kalau Pusdikpom itu kan dekat dengan lingkungan masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, bila dilakukan tracing meluas hingga ke masyarakat, Ajay mengaku cukup sulit tetapi akan berupaya dilakukan.

Baca Juga: Panen Hujatan Netizen usai Temukan Banyak Nakes Wafat, IDI Putuskan Tutup Kolom Komentar Instagram

"Sekarang tracing sesuai dengan pedoman Dinkes Kota Cimahi dulu, kalau memeriksa warga yang interaksi dengan anggota TNI ini yang mana saja bisa sangat luas. Kita utamakan bantu tracing sumber penyebaran dan kontak erat untuk memetakan sebaran virus. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi dan tidak jadi klaster baru," pungkas Ajay.***(Ririn Nur Febriani)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah